SPACE IKLAN

header ads

Elite PGRI Dompu Dinilai Semua Pihak Tidak Profesional dalam Mengelola Organisasi

Drs.Anwar.

WARTABUMIGORA. Dompu - Profesi Guru, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Dompu, kini berulah, setelah sekian lama fakum dan pasif beberapa oknum elit orprof berencana mengadakan konfercab secara diam diam dan tersembunyi.

Mengelola organisasi apalagi selevel PGRI sebagai organisasi tertua yang memiliki sistim pendanaan dan iuran anggota yang jelas harusnya tidak seperti ini, Dompu harus belajar dari tetangga sebelah seperti Kota Bima dan Kabupaten Bima tentang bagaimana cara mengelola dan menata organisasi tua itu.

Salah satu tokoh pendidikan dan juga pengamat di Kabupaten Dompu, Drs.Anwar pada Wartaumigora.id via ponsel, jumat (25/12).Keberadaan organisasi profesi guru merupakan amanat UU nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

" Fungsi organisasi profesi sesuai pasal 41 ayat (2) adalah untuk memajukan profesi, meningkatkan kompetensi, karier, wawasan kependidikan, perlindungan profesi, kesejahteraan, dan pengabdian kepada masyarakat," jelasnya. 

Anwar berharap, organisasi itu diharapkan menjadi sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan membebaskan guru serta anak didik dari pembodohan secara struktural, keterkungkungan bagi profesinya, maka sudah saatnyalah di era reformasi sekarang guru harus bangkit untuk menjadi Sang Pembebas dan menjadikan pendidikan sebagai wahana pencerahan dan pembebasan, sehingga pendidikan tidak lagi menjadi tempat pembodohan dan pengkerdilan ilmu pengetahuan, melainkan sebagai wahana pengembangan diri siswa dan guru secara profesional, mandiri, kreatif, inovatif, dan bertanggung jawab.

" Untuk itu adalah penting kehadiran Organisasi Guru yang Independen dan bebas dari campur tangan negara/pemerintah, pungkasnya.(Nukman).

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar