SPACE IKLAN

header ads

Jika Ada Penyimpangan, Pansus Akan Rekomendasi Ke Polisi,Jaksa dan KPK

Ketua Pansus Covid -19 Kabupaten Sumbawa Syamsul Fikri usai dikonfirmasi media ini diruang kerjanya lantai II kantor DPRD Sumbawa jalan negara kilo meter lima ( foto : Hermansyah/tim). 

WARTABUMIGORA. Sumbawa - Ketua Pansus Covid 19 Kabupaten Sumbawa Syamsul Fikri,AR kepada media ini mengatakan bahwa  dikalah penganggarannya tidak benar cendrung ada penyimpangan kita akan rekomendasikan kepada APH.

" Siapapun apalagi ini menyangkut masalah nyawa ini terus ada penyimpangan dia adalah  manusia yang paling laknat,"ungkapnya (24/5).

Menurutnya, hal ini terkait dengan anggaran refocusing tahun 2020 dan 2021. Kita juga akan mengundang instansi terkait termasuk BPKAD. 

"Kami akan tanya berapa anggaran secara totalitas dari refocusing. Sehingga kita akan menemukan titik. Dan akan ketemu nanti anggaran tersebut,"tukasnya.

Lanjutnya, saya rasa anggaran refocusing itu tidak perlu melibatkan dprd saat itu. Karena itu aturan dari perpres nomor 1. Namun disitu pansus punya kewenangan khusus untuk mencari informasi itu. Karena kewenangan pansus itu luar biasa. Kami juga akan mengundang instansi terkait  sesuai dengan masukan dari anggota pansus.

"Tadi sudah disepakati untuk mengundang rumah sakit, mengundang dikes, dan mengundang seluruh puskesmas dan akan yang lebih dahsyat lagi pansus akan mengundang korban,"terangnya.

Tambahnya, mengundang korban yang dicovidkan tapi tidak covid. Dan ini nantinya akan sangat menarik. Dan juga kita akan mengundang UTS sebagi pihak kedua yang melakukan visier. Jadi orang yang sudah dikuburkan baru keluar hasilnya dan itu aneh, sehingga apa yang akan kita lakukan secara komprehensif bahwa kerja anggota pansus adalah ini kebutuhan dari masyarakat. 

"Jadi Covid ini seperti hantu. Dipercaya kelihatannya tidak ada. Tidak dipercaya kelihatannya ada. Ok masalah virus tetapi ini jangan diada - adakan kalau memang itu covid ya covid. Kalau tidak covid ya tidak covid,"timpalnya.

Sehingga apa hasil permufakatan seluruh anggota pansus kita akan mengundang korban. Dan ini ada scedulnya. Dan kita akan mulai eksen itu mulai kamis (27/5) mendatang.

"Minggu ini kita akan mengundang instansi yang sangat vital. Bahkan kita akan melakukan koordinasi juga dengan pihak kepolisian, kejaksaan. Jadi kerja pansus ini tidak main - main dan kami akan Konsentrasi full,"tegasnya.

Masih menurutnya, imunitas kerja pansus sangat kuat. Kami sudah mufakat bahwa yang menjadi ketua pansus itu sudah ada pertimbangan dari anggota pansus. Seharusnya yang menjadi ketua pansus itu adalah koordinator komisi IV. 

Sementara itu Sukiman anggota pansus lainnya mengatakan pada dasarnya pansus covid ini berangkat dari banyaknya temuan, banyaknya laporan yang berkembang ditengah masyarakat,  bahwa ada suatu kasus yang seolah - olah dicovidkan sehingga kita sebagai lembaga politik dan untuk menjalankan fungsi control dan pengawasan kami ingin melakukan kajian lebih jauh.

"Dalam hal pengalokasian pengguna anggaran terhadap covid. Jangan sampai hanya anggarannya besar tetapi dalam realisasinya itu tidak menyentu akan persoalannya,"tegasnya.

Lanjutnya, dan jangan sampai juga dengan berbagai isu - isu liar yang berkembang dalam masyarakat seolah - olah kita pemerintah itu mengcovidkan sesuatu yang tidak covid maka ini perlu kita luruskan.

"Dengan hadirnya pansus ini adalah meluruskan dan merefresentasikan apa yang menjadi kekhawatiran dari pada masyarakat,"tukasnya.

Sambungnya, bahwa lembaga (DPRD) itu tidak tinggal diam dalam hal menegakkan kebenaran. Oleh karena itu  yang paling utama subtansinya yang kami lakukan saat ini.

" Sebab, nanti makanya mungkin akan ada berapa item yang akan kita lakukan penelusuran dan kajian lebih jauh apakah disatuan tugasnya, tentang kinerja yang kita evaluasi kinerja yang kedua tentang re alokasi angarannnya seperti apa dan pelaksanaan dilapangan seperti apa. Dan itu hal - hal yang sangat prinsif yang kami lakukan,"imbuhnya.

Hal senada juga dikatakan anggota pansus lainnya Muhammad Tahir kita sebagai anggota pansus akan bekerja secara maksimal dan dasarnya banyaknya keluhan dari masyarakat. 

"Kita akan mengevaluasi kinerja tim satgas covid -19 di Kabupaten Sumbawa," Ujarnya. 

Berkaitan dengan data yang ada bahwa sekitar dua minggu yang lalu rilis dari provinsi NTB atau sumbawa statusnya oranye. Sementara dari oranye ini dia sudah terkonvirmasi covid ini kan punya stigma yang lainnya. Ada kekhawatiran rasa takut pasti ada dan ini juga harus dijelaskan dan perlu dikasih tau. 

"Cara pendataannya seperti apa dan bagaimana. Sebagai contoh disalah satu pulau panjang saja itu statusnya oranye, sementara disana tidak berpenghuni. Tapi disitu dijelaskan oranye sementara keterangan dari oranye itu positif dan itu juga kita akan mempertanyakan nanti saat rapat,"imbuhnya.

Seperti Diketahui bahwa 10 fraksi di DPRD Sumbawa sepakat membentuk pansus beberapa minggu yang lalu. Dari 10 fraksi di DPRD Sumbawa telah sepakat menunjuk ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Sumbawa Syamsul Fikri. 

Berikut nama - nama anggota DPRD Sumbawa yang menjadi tim Pansus covid -19 Kabupaten Sumbawa antara lain sebagai berikut: Saidatul Kamila Djibril, I. Nyoman Wisma (PDI.P), Muhammad Faizal, M. Tahir (Gerindra), Syamsul Fikri,Basaruddin (Partai Demokrat), Syaifullah, Nanang Nasiruddin (PKS), Sukiman,H. Ruslan (PKB), Ida Rahayu (PAN), Ismail Mustaram (PPP) dan M. Saad (Hanura).(Man). 

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar