SPACE IKLAN

header ads

AMPES Soroti Kebijakan PPKM di NTB

 

Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Sasak (AMPES). 

WARTABUMIGORA. Lombok BaratAliansi Mahasiswa dan Pemuda Sasak (AMPES) menyoroti kebijakan perpanjangan PPKM di Nusa Tenggara Barat. Dalam Mendagri Nomor 26 tahun 2021 disebutkan Provinsi NTB masuk dalam PPKM level 3 khususnya Kabupaten Lombok Barat. 

Sejak diinstruksikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat oleh Pemerintah Pusat, namun hal tersebut tidak menunjukkan keberhasilan dalam mengatasi masalah penanganan pandemi Coronavirus Disease (Covid-19). Sebaliknya jumlah yang terpapar dan meninggal akibat Covid-19 terus meningkat.

Dikutip dari media online Suara NTB Kabid P3KL Dikes Lombok Barat dr. H. Ahmad Taufiq Fathoni, Minggu 25 Juli 2021 mengatakan berdasarkan data perkembangan kasus Covid-19 di Lombok Barat terdapat kasus positif 2.270 orang, sembuh 1786 orang, yang masih isolasi sebanyak 376 orang dan meninggal 108 orang. Serta 40 Nakes dari Puskesmas-puskesmas dan Rumah Sakit.

Himbauan untuk menerapkan PPKM Darurat demi keselamatan dan kesehatan masyarakat di Lombok Barat dalam penangan Covid-19 dinilai tidak berdampak secara Signifikan.

" Terbukti dengan terpaparnya 40 Nakes sebagai garda terdepan penanganan Covid," ujar Afgan Kholid (Divisi Sosial Ampes).

Afgan menambahkan, keseriusan dan pemberlakuan PPKM Darurat di Lombok Barat hanya sebatas instruksi dan himbauan saja. "Yang saya lihat, PPKM Darurat di Lombok Barat hanya razia-razia masker dan surat vaksin saja di jalan raya, sedangkan penanganan medisnya, melihat Nakes banyak terpapar, tidak ada upaya penambahan atau perekrutan sementara untuk garda terdepan penanganan Covid". Tutupnya.

Sementara itu, Idham (Humas Ampes) menuturkan, Lonjakan kasus Covid-19 di Lombok Barat perlu tindakan cepat dan keefektifan PPKM Darurat agar masyarakat bisa kembali beraktifitas lebih leluasa dan normal.

"Tidak hanya Pemkab yang defisit anggaran, penghasilan masyarakatpun sangat terdampak dan bahkan banyak sudah banyak pedagang yang gulung tikar karena pemberlakuan PPKM Darurat, tapi hasil dari PPKM Darurat ini sama sekali tidak ada dan bahkan terus meningkat kasusnya", tegasnya.(aldy). 

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar