SPACE IKLAN

header ads

Animo Masyarakat Untuk Vaksinasi di Desa Taman Ayu Luar Biasa

Berita Nasional
HEADLINE NEWS
Oleh. ils
Editor. L. Muhasan
11 Oktober 2021.

Lombok barat - Animo masyarakat luar biasa, mereka datang dari pagi sekali bahkan sebelum petugas datang mereka sudah berada dilokasi hal tersebut disampaikan Kepala Desa Taman Ayu M. Tajudin saat ditemui media ini. Jumat (8/10/2021).

" Tapi terkait dengan keterbatasan vaksin, keterbatasan vaksin sinovac kemudian harus diganti dengan astrazeneca yang secara pemakaian, sasaran lebih ketat karena untuk menghindari dampak-dampaknya, ungkap M. Tajudin S.Sos I. 

Tajudin menjelaskan bahwa, masyarakat, usia dibawah 18 tahun dan diatas usia 55 tahun tersebut tidak diperkenankan untuk mengikuti vaksin. Selain itu ibu hamil serta ibu menyusui juga harus pulang karena tidak diperbolehkan, 4 kriteria itu yang tidak diperkenankan mengikuti vaksinasi jenis astrazenca. 

Sehingga kata dia, banyak sekali warga kita yang harus kembali, kemudian ada informasi yang belum jelas tadi diawal, bahwa kita disediakan hanya 300 dosis untuk 2 tempat ini, artinya 1 tempat itu masing-masing 150 dosis, dan itu disampaikan diawal sehingga banyak warga kita yang pulang karena melihat antrian yang terlalu banyak.

" Nanti kita dulu bagaimana perkembangan terutama ketersediaan vaksin, animo masyarakat yang luarbiasa ini, jangan sampai kemudian karena keterbatasan vaksin besok kita agak kesulitan divaksin yang selanjutnya." Jelas dia. 

Kades berharap secepatnya vaksin ini ada, dan ia akan meminta jadwal secepatnya juga disini, karena masyarakat banyak yang minta dan untuk mengobati masyarakat yang pulang tadi.

" Kami berharap tetap berkomunikasi dengan berbagai elemen untuk mensukseskan ini, seperti ketidaksediaan ini kita bisa dapat sehari sebelum pelaksanaan, bahkan terop sudah berdiri baru kemudian kami diberitahukan vaksinnya tidak ada, kita mau lanjut salah kita mau stop juga salah, jadi seperti buah simalakama." Ujar Tajudin. 

Secara prinsip, lanjut Tajudin, sebenarnya ingin seperti yang lain-lain agar tidak jadi pembanding nanti.

" Bahwa kita kok begini kenapa desa lain begini, biar tidak begitu, kita sebenarnya pengen sama sinovac ya sinovac semua, sehingga dampak-dampak seperti tadi misalnya pembatasan-pembatasan orang seperti ibu hamil nah itu jadi pertanyaan, kok yang lain didesa sebelah bisa vaksin, padahal kita sudah sosialisasi bahwa ini sinovac, ini astrazeneca dan ini sekarang astrazeneca bukan sinovac." Jelasnya. 

Tapi sambungnya, bagi masyarakat awam mengira sama saja bahwa ini vaksin.

" Nah ini yang kita hindari agar kemudian masyarakat tetap antusias untuk melakukan vaksinasi." Tutupny. 


Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar