SPACE IKLAN

header ads

Pelaksana Proyek Pembangunan Gedung Mapolres Loteng Berikan Klarifikasi Terkait Ini

 

Berita Nasional
HEADLINE NEWS
Oleh. Dvd
Editor. L. Muhasan
19 Oktober 2021.

Lombok Tengah - Kontraktor pembangunan gedung Mapolres Lombok Tengah (Loteng) akhirnya buka suara. Pelaksana proyek PT Linggarjati Perkasa Anjas Murzialto meyakini pengerjaan bangunan gedung Korps Bhayangkara tersebut sudah sesuai aturan.

Pada pemberitaan sebelumnya, proyek pembangunan gedung tersebut terindikasi ada pemasangan material yang tidak sesuai dengan spesifikasi dalam kontrak. Bahkan Gapensi Lombok Tengah mensinyalir keterlibatan oknum pejabat.

Ditemui di Praya, Senin (18/10/2021), Anjas mengakui untuk ketebalan atap diturunkan dari rancangan anggaran biaya (RAB) tercatat menggunakan 0.4 mm menjadi 0.3 mm. Namun ia menegaskan, meskipun harga 0.3 mm sedikit lebih murah, kualitas bahan yang digunakan pada dasarnya tetap sama.

Mengenai adanya selisih biaya, kata Anjas, dana itu digunakan untuk menyelesiakan pekerjaan yang tidak tercover dalam kontrak, yaitu drop zone dan rabat keliling bangunan sehingga bangunan selesai dan dapat difungsikan dengan baik.

Menurutnya, dalam dunia konstruksi, perubahan seperti ini sangat wajar. Hal ini juga sudah dibahas dan dikaji bersama pejabat pembuat komitmen (PPK), konsultan, dan para pihak terkait lainnya.

 “Sebelum diubah kita rapat bersama PPK,” kata Anjas.

Soal molornya pengerjaan proyek molor dari jadwal yang seharusnya gedung jadi pada tanggal 19 Oktober 2021. Namun karena ada beberapa kendala teknis, pengerjaan menjadi sedikit terlambat.

Namun demikian, pihaknya mengklaim gedung sudah mencapai 90 persen. Saat ini pengerjaan sudah dalam tahap finishing. Pengerjaan saat ini dikebut, bahkan para pekerja diharuskan lembur. Dengan harapan gedung bisa tuntas dalam dua minggu kedepan.

“Memang target sudah lewat. Tapi kita upayakan agar waktunya tidak terlalu jauh dari jadwal yang telah ditetapkan. Karena telah sudah tentu kita kena denda, mau apa lagi,” jelasnya.

Sementara itu bos PT Linggarjati Perkasa, Bambang Anto yang dihubungi via handphone juga menegaskan bahwa tidak ada perubahan spesifikasi pada pembangunan gedung Mapolres Lombok Tengah melainkan hanya perubahan merek.

Misalnya rangka atas yang seharusnya CFS diganti dengan kwalitas bahan setara dengan merek Garuda dan menyesuaikan kondisi di lapangan. Ia menegaskan merek yang digunakan saat ini lebih kuat dari bahan yang tertera di RAB.

 “Merek Garuda justeru lebih bagus mas,” jelasnya.

Dengan demikian, pengerjaan proyek tersebut menurutnya sama sekali tidak ada persoalan. Untuk itu pihaknya meminta dukungan semua pihak agar bisa memberikan suasana kondusif agar pengerjaan proyek bisa dilakukan dengan hasil maksimal.


Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar