Karena itulah, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo didorong oleh Syahganda Nainggolan untuk ikut bicara tentang penundaan Pemilu 2024.
Menyikapi hal tersebut, Gatot di acara bedah buku Gde Siriana Yusuf berjudul “Keserakahan di Tengah Pandemi” mengatakan dirinya menganggap hal tersebut suatu yang baik.
Gatot Nurmantyo Sambut Ajakan Syahganda Ikut Bicara Soal Penundaan Pemilu.
Penolakan wacana penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 harus digelorakan oleh berbagai elemen masyarakat. Sebab, pihak yang mengusulkan Pemilu ditunda juga tetap keukeuh dengan pendirian mereka.
Gatot Nurmantyo Sambut Ajakan Syahganda Ikut Bicara Soal Penundaan Pemilu.
Karena itulah, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo didorong oleh Syahganda Nainggolan untuk ikut bicara tentang penundaan Pemilu 2024.
Menyikapi hal tersebut, Gatot di acara bedah buku Gde Siriana Yusuf berjudul “Keserakahan di Tengah Pandemi” mengatakan dirinya menganggap hal tersebut suatu yang baik.
“Dia (Syahganda) menyampaikan Pak Gatot enggak usah takut-takut (berbicara soal penundaan Pemilu). Bagi saya itu bagus, dan sama saja ngajak yang lainnya juga kan,” kata Gatot.
Pernyataan Syahganda itu dinilai Gatot bukan hanya ajakan untuk dirinya semata, tapi juga untuk seluruh masyarakat Indonesia ihwal penundaan pemilu tersebut.
“Dia memanfaatkan saya itu, tidak ada masalah bagi saya,” imbuhnya.
Gatot sendiri menegaskan kepada parlemen untuk membuka mata tentang penundaan pemilu yang merupakan bentuk pelanggaran konstitusi.
“Kalau menunda itu kan inkonstitusional, apakah benar mau dilakukan gitu aja? Masa anggota MPR-DPR tidak mengerti undang-undang?” tutupnya.
0 Komentar