.jpg){kind=small}
Menurut dia, (Made Diata red), Ketua FKUB tidak perlu berdusta dan semua tau tidak pernah ada rapat pengurus untuk pergantian apalagi Sampai 80 persen yg hadir.
" Jujurlah mulai dari diri kita sendiri sebagai seorang pemimpin bahwa prosedural pemilihan ketua FKUB pun kami tau tata cara yg dijalankan pun tidak semestinya tapi kami maklum, Dasar Etikanya Ada Tuan Guru Haji Lalu Ikbal apa salahnya dia selama ini diam, taat pada pemimpin kok ikut diberhentikan dgn sekertaris dengan alasan rasa tidak suka Ketua FKUB secara Pribadi yg Anti kritik,"paparnya.
" Diberhentikan No Problem, mungkin saya di anggap melawan ketua FKUB dalam Masalah Perkawinan Antar Umat Beragama dan Ketua FKUB menorehkan luka hitam dihati Umat Budha Saat itu," lanjutnya.
Mungkin karena kita tidak pernah sependapat terkait beberapa persoalan umat hingga saya di keluarkan dari pengurus FKUB Lombok Barat.
" Di beberapa keterlibatan dalam Membela kasus Plabe Pure Lingsar /Tanah Wakaf Pure Sebagai Ketua Tim Advokasi di organisasi WSKN Atas Restu Ketua Bale Mediasi Kabupaten Maupun Provinsi NTB hal tersebut tetap saya akan jalankan sekalipun saya tidak lagi bergabung di FKUB Lobar," tutupnya.
Di tempat terpisah juga Muizzudin Selaku sekretaris tidak pernah di undang rapat pergantian atau apalah namanya, Alhamdulillah sya masih punya teman yang menginformasikan Via Wa, bahwa ada surat di tanda tangani ketua dan ada nama orang lain sebagai Sekretaris dalam surat itu tertulis ada nama pengurus yg diminta keluar dari WA Grub.
" Saya heran, mestiya ada etika dan tata cara yang baik yang harus di lakukan, percuma mengerti dan memahami Agama jika sampai tenggorakan saja." tutupnya.
0 Komentar