.jpg){kind=small}
Mereka hendak merangsek masuk mencoba melakukan penerobosan dengan merusak kawat berduri yang dipasang di depan gerbang Gedung DPRD Jawa Barat, serta menyalakan bom asap. Massa mulai mencoba membuka benteng kawat berduri menggunakan kayu dan mendorongnya ke depan.
Hal tersebut dimaksudkan untuk meminta pimpinan DPRD Jawa Barat menemui massa aksi yang telah mendatangi gedung DPRD sejak pukul 13.15 WIB, Kamis (14/4).
“Kepada DPRD Jabar beserta seluruh aparat keamanan, bapak-bapak seharusnya sadar dan melihat, rumah kami, rumah rakyat justru dihalangi oleh kawat berduri...!,” ucap sang orator tepat di hadapan gedung DPRD Jabar.
“Bapak-bapak (DPRD Jabar) seharusnya sadar, kami dengan damai membawa tuntutan, tapi kami dihadapi dengan duri...!“sambungnya.
Demonstran diwakili seorang orator yang berasal dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung, meminta pihak DPRD keluar mendatangi mereka dan berdialog terkait aspirasi dan tuntutan yang dibawakan.
“Seharusnya kalian sadar, bahwa kami yang berdiri di sini sudah tidak sama sekali merasa kalian wakil kami!” teriaknya ke arah Gedung DPRD Jabar.
Para massa mahasiswa Bandung ini merasa tidak terima aksinya di Gedung DPRD Jabar dihalangi kawat berduri, serta tidak ada satu pihak DPRD Jabar pun yang keluar mendatangi massa.
Terakhir, mereka (Aliansi Mahasiswa Bandung Raya) meneriakkan ancaman jika sampai akhir demonstrasi tidak ada satu pihak pun yang keluar, mereka akan datang kembali dengan massa yang lebih banyak.
“Kami akan mendatangi massa aksi, dengan jumlah yang lebih besar...!” ujar mereka.
0 Komentar