SPACE IKLAN

header ads

Wah! Ini Cara Unik Bangunkan Sahur Warga di Dusun Montong Ara Lombok Tengah

Ini Tradisi Membangunkan Sahur Warga Dusun Montong Ara Desa Menemeng Lombok Tengah.

Oleh. Wir.
Kamis, 28 April 2022.

LOMBOK TENGAH - Membangunkan orang sahur telah menjadi tradisi di berbagai wilayah saat memasuki bulan suci Ramadan. Banyak cara dilakukan untuk membangunkan orang agar segera melakukan makan sahur.

Di Desa Menemeng , Dusun Montong Ara Kraning Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah.Kali ini terdapat tradisi yang sangat unik untuk membangunkan makan sahur.

Tradisi tersebut dilakukan oleh sekelompok Pemuda setempat yang bertujuan untuk membangunkan orang yang sedang tertidur agar segera melakukan makan sahur.

Sasauran Kali ini dilakukan dengan membunyikan beragam alat musik tradisional seperti gendang, suling, gong hingga rincik. Alat-alat musik itu dibunyikan dengan lantang agar orang yang mendengarnya terbangun.

Sekelompok warga yang mayoritas adalah pemuda setempat berkumpul mulai pukul 02.50 WITA. Sebelum memulai aksinya, mereka terlebih dulu menyiapkan alat-alat musik yang akan dibawa serta mengumpulkan pasukan sasauran.

Baru sekitar pukul 03.00 WITA, pasukan sasauran ini beraksi. Mereka berkeliling kampung sembari membunyikan alat musik.Tidak lupa, pasukan sasauran ini juga menyanyikan lagu khas sahur.

"Sahur sahur, sahur sahur, sahur sahur, ayo kita sahur. Ibu-ibu bapak-bapak yuk kita bangun sahur,  " Jelas pasukan sasauran.

Dengan terus menyanyikan lagu khas sahur itu, pasukan sasauran terus menyusuri setiap gang di kampung setempat.

Meski terkesan bising dan mengganggu waktu tidur, namun tradisi sasauran ini rupanya disambut baik oleh warga. Bahkan tidak sedikit warga yang keluar rumah untuk menyaksikan pasukan sasauran beraksi.

Tidak hanya pemuda saja yang akhirnya mengikuti tradisi sasauran ini, beberapa anak-anak hingga orang dewasa pun antusiasnya luar biasa ikut berkeliling kampung untuk membangunkan sahur.

Keseruan tradisi sasauran makin terasa saat sejumlah ibu-ibu dengan sukarela menggendong anaknya Seakan terbawa irama musik, ibu-ibu ini juga ada yang ikut berjoget menyambut lewatnya pasukan sasauran.

Setelah semua gang kampung dilewati, pasukan sasauran ini kembali ke tempat awal mereka berkumpul. Sekitar pukul 03.55 WITA, tradisi sasauran pun selesai dan para pasukan sasauran satu persatu pulang ke rumah masing-masing untuk melaksanakan sahur.

Herman Ketua Pemuda Montong Ara mengatakan sebelum beraksi pasukan tidak perlu berlatih. Sebab para pemuda setempat memang sering memainkan alat-alat musik tradisional tidak hanya saat bulan Ramadan. 

" Karena emang sering sih dulu dulu. Untuk alatnya ada gong, gendang, ada kenong sama alat gamelan lainnya," ujarnya.

Justru warga senang dengan adanya tradisi sasauran seperti ini yang tentu membuat suasana Ramadan menjadi lebih terasa.

"Selama tradisi ini Alhamdulillah tidak ada yang merasa terganggu, aman saja," jelasnya. Kamis (28/4/2022).

Selain itu , sekretaris Pemuda Montong Ara Supardi Mengatakan saya selaku sekretaris juga anggota remaja merasa bangga terhadap para rekan-rekan remaja yang mampu berkreasi dan memiliki kreatifitas yang luar biasa. Karena inisiatif dari rekan-rekan remaja mampu membuat warga senang lalu berbondong-bondong keluar untuk menyaksikan secara langsung aksi seperti ini. 

" Karena ini nantinya akan menjadi salah satu kenangan yang di rindukan banyak orang terhadap bulan suci ramadan tahun ini , " Pungkasnya.



Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar