SPACE IKLAN

header ads

Refleksi 115 Tahun Berdirinya Boedi Oetomo

Foto. Istimewa.

Oleh Ardi Purnomo.

Boedi Oetomo, organisasi pemuda yang didirikan oleh Soetomo dan para pelajar School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA), Organisasi ini digagas oleh Wahidin Soedirohusodo. Tokoh pendiri organisasi Budi Utomo, R. Soetomo, Goenawan Mangoenkoesoemo, Soeradji Tirtonegoro, Gondo Soewarno, Soelaiman, Angka Prodjosoedirdjo, M. Soewarno, Mohammad Saleh, dan RM. Goembrek adalah sembilan pendiri Budi Utomo. Organisasi ini lahir pada 20 Mei 1908 di Jakarta.

Berdirinya Boedi Oetomo menjadi awal pergerakan, yang bertujuan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Pada awalnya, organisasi ini hanya ditujukan bagi golongan berpendidikan di Pulau Jawa. Hingga saat ini, tanggal berdirinya Boedi Oetomo diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional Indonesia.

Lahirnya Budi Utomo diawali dengan pertemuan antara pendiri Budi Utomo dengan dr. Wahidin Soedirohoesodo. Saat itu, dr. Wahidin mencetuskan ide untuk mencerdaskan bangsa melalui "studiefonds" atau dana pendidikan agar tidak mudah diadu oleh penjajah. Soetomo dan kawannya memiliki rasa nasionalisme dan perjuangan yang tinggi. Sehingga gagasan mereka pun cocok untuk dijalankan.

Awalnya, keanggotaan Budi Utomo terbatas hanya pada penduduk Jawa dan Madura. Namun, akhirnya meluas sampai Bali. Ini dilakukan dengan tidak melihat keturunan, jenis kelamin, atau agamanya. Berikut beberapa tujuan Budi Utomo : 

1. Menyandarkan kedudukan masyarakat Jawa, Sunda, dan Madura pada diri sendiri;

2. Berusaha meningkatkan kemajuan mata pencarian serta penghidupan bangsa dengan memperdalam kesenian dan kebudayaan;

3. Menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat Fokus pada masalah pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan;

4. Membuka pemikiran penduduk Hindia seluruhnya, tanpa melihat perbedaan keturunan, kelamin, dan agama.

Untuk menarik minat kaum Bumi Putera terutama agar didapatkan para remaja pribumi untuk menumbuhkan semangat nasionalisme.

Berdasarkan tujuan tersebut, Budi Utomo secara tersirat mencakup kehormatan bangsa. Bangsa yang terhormat adalah bangsa yang memiliki kesamaan derajat dengan bangsa lain. Sementara Bangsa Indonesia pada saat itu, dipandang tidak terhormat karena dijajah Belanda. Dari tujuan tersebut, Budi Utomo memiliki cita-cita tersembunyi, yang kemudian menjadi cita-cita kaum nasionalis Indonesia.

Berdirinya Budi Utomo pada 20 Mei 1908 dinilai sebagai awal gerakan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Kebangkitan Nasional memiliki arti yang sangat penting dalam perjuangan meraih cita-cita Indonesia merdeka. Kebangkitan Nasional Indonesia yang dipelopori Budi Utomo adalah periode pada paruh pertama abad ke-20, di mana rakyat Indonesia mulai menumbuhkan rasa kesadaran nasional sebagai "orang Indonesia".

Bagaimana dengan generasi muda diera milenium

Sebuah pertanyaan mendasar dari semakin berkembangnya kemajuan teknologi ternyata tidak menjamin semua hal ini, banyak sekali didapatkan konten-konten di beberapa Madia sosial mencoba mengangkat kesadaran kaum milenial agar lebih mengerti sejarah bangsanya justru menimbulkan keprihatinan yang teramat dalam. Kemudahan informasi yang didapat justru lebih pada paham Liberal bahkan cenderung atheis yang mengarah pada Komunis. Yang lebih memper-Tuhan tekhnologi hingga terlupa akan sendi-sendi dasar dibangunnya negara Indonesia yang bertujuan mengangkat harkat derajat dan martabat kaum Bumi Putera dengan mengedepankan ber Ketuhanan Yang Maha Esa, berKemanusiaan yang adil dan beradab, mempersatukan Indonesia, berKerakyatan dalam permusyawarahan dan perwakilan, serta berkeadilan sosial. Semua ini dirangkum hingga lahirlah Pancasila sebagai dasar negara.

Bukan perkara yang mudah untuk menanamkan sendi-sendi dasar bernegara agar dapat dipahami, dimengerti dan dijalankan kembali untuk bangsa ini. Dengan merefleksi Kebangkitan Nasional yang sudah bergulir selama 115 tahun ini dapat kembali ditanamkan kepada generasi penerus bangsa Indonesia hingga menjadi raja di negerinya sendiri  .

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar