Foto. Ilustrasi.
Oleh. Majdi.
Kabupaten Sumbawa Barat merupakan Kabupaten dengan kekayaan Sumber Daya Alam yang luar biasa besar. Hal ini terbukti dengan adanya tambang terbesar nomor dua di Indonesia, yaitu PT. AMNT yang beroperasi sejak 2016 setelah peralihan dari PT. New Mont Nusa Tenggara.
Meski menjadi salah satu kabupaten terkaya di NTB tetapi sumber daya manusianya masih terbilang rendah. Hal ini dapat dilihat dari angka kemiskinan yang masih berada di angka 12,23% dari jumlah penduduk 153,57 ribu jiwa. Apabila dibandingkan dengan kabupaten Dompu yang hanya 10%, Sumbawa Barat masih terbilang tertinggal.
Salah satu jalan untuk mengurangi angka kemiskinan tentu pemerintah harus mampu meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Salah satu cara untuk menaikkan IPM yaitu dilihat dari harapan lama sekolah penduduk. Artinya pemerintah harus mampu memprioritaskan pendidikan bagi masyarakat dari sekolah dasar hingga ke perguruan tinggi untuk meningkatkan SDM yang akan berdampak pada peningkatan IPM. Pendidikan tentu hal yang seharusnya diutamakan oleh pemerintah Sumbawa Barat. Baik pendidikan dasar, menengah hingga ke pendidikan tinggi. Bahkan pemerintah pun harusnya mendukung pendidikan-pendidikan non formal yang di bentuk oleh penggera-penggerak literasi guna memajukan SDM Sumbawa Barat.
Dari banyaknya sumber anggaran pemerintah daerah seharusnya pemerintah lebih memprioritaskan pendidikan bukan hanya memprioritaskan pembangunan infrastruktur saja. Dari Dana Bagi Hasil PT. AMNT saja pemerintah daerah mendapatkan kurang lebih 144 miliar Rupiah, dari hal ini saya apabila pemerintah serius untuk membangun SDM, 10% saja di gunakan untuk menjamin pendidikan bagi masyarakat Sumbawa Barat maka akan dapat membiayai 1.000 mahasiswa baru untuk di kuliahkan secara gratis oleh pemerintah.
Namun hingga kini belum ada keseriusan bagi pemerintah daerah Sumbawa Barat terkait bagaimana mendukung untuk terciptanya KSB sebagai daerah seribu cendekiawan. Pemerintah KSB pernah mengeluarkan kebijakan beasiswa kedokteran untuk 20 mahasiswa Sumbawa Barat yang bekerja sama dengan Universitas Mataram. Hal ini tentu suatu hal yang baik sebab pemerintah masih peduli akan pentingnya tenaga dokter di Sumbawa Barat, akan tetapi Sumbawa Barat tak hanya membutuhkan tenaga dokter saja namun semua disiplin ilmu untuk mendukung pembangunan di KSB.
Tahun ini yang kebetulan bertepatan dengan tahun Pilkada maka mengenai hal ini untuk mengulik bagaimana prioritas para calon pemimpin daerah Sumbawa Barat terkait dengan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi angka kemiskinan dan mendukung penuh pendidikan bagi masyarakat Himpunan Pelajar Mahasiswa Sumbawa Barat (HIPMASBAR) melalui kegiatan “LAGA GAGASAN” akan mencoba mengulik bagaimana keseriusan para calon bupati Sumbawa Barat dalam menangani hal-hal di atas. Kegiatan “LAGA GAGASAN” ini juga bertujuan untuk membangun kesadaran politik kaum muda Sumbawa Barat dalam menentukan nasib politiknya. Hal ini dirasa sangat penting sebab kita berada pada zaman di mana Indonesia mendapatkan bonus demografi, di mana besarnya jumlah pemuda produktif. Maka dari itu HIPMASBAR berusaha mengadakan kegiatan ini untuk menyadarkan generasi muda khususnya akan pentingnya sikap politik karna tahun para pemuda jaman sekaranglah yang akan menentukan nasib Sumbawa Barat kedepannya.
Kegiatan yang akan diadakan di tanggal 5 Oktober 2024 ini dan berlokasi di gedung graha Sudirman Kecamatan Taliwang akan menghadirkan para calon bupati Sumbawa Barat dan menguliti Visi-Misi mereka bagaimana keberpihakannya kepada rakyat dan bagaimana ide-ide atau gagasan-gagasan para calon untuk mengatasi permasalahan-permasalahan di KSB baik itu permasalahan pendidikan, pertanian, pariwisata, ketenagakerjaan, lingkungan dan lain-lain untuk KSB lima tahun ke depan.
0 Komentar