SPACE IKLAN

header ads

Dewan Lombok Barat, Desak Pemda Serius Tangani Dampak Lingkungan Akibat Tambang Ilegal Sekotong




Foto. Anggota DPRD Lombok Barat, H. Abubakar Abdullah.

Wartabumigora.com, LOMBOK BARAT – Terkait keberadaan tambang ilegal yang ada di wilayah Lombok Barat, khusunya di Sekotong, kini Pemerintah provinsi dan Kabupaten didesak serius menangani dampak lingkungan yang diakibatkan aktivitas tambang illegal tersebut. Padahal pemda sendiri tengah getol membangun dan menata kawasan Sekotong untuk disiapkan sebagai pengembangan KEK Mandalika Lombok Tengah.

Menurut Abu Bakar Abdullah, Anggota Dewan Lobar yang baru dilantik menjelaskan, dampak lingkungan akibat penambangan illegal di Sekotong menjadi salah satu tantangan kedepan. 

“Karena itu kita semua, termasuk pemerintah harus serius menangani persoalan dampak lingkungan yang nanti dikhawatirkan menghambat,”tegas dia. Rabo (15/8/2019).

Dijelaskan Abubakar, hal ini menjadi masalah bersama yang harus dicarikan solusinya. Artinya para pemangku kepentingan entah itu pemda, pelaku wisata dan penambang harus menyadari bahwa tantangan kedepan adalah isu lingkungan ini. Sehingga kata dia disini pemerintah penting mengatur tata ruang, pola ruang di Sekotong.

Menurut politisi PKS ini, penataan kawasan Sekotong ini tidak bisa sembarangan. Akan tetapi harus betul-betul detail supaya jangan sampai terjadi tumpang tindih antara pertambangan dengan parwisata ini sehingga campur aduk. 

Ia menambahkan, Kawasan tambang ini jelas dia harus jauh dari pariwisata agar sektor wisata ini benar-benar aman. Kalau ingin kawasan wisata ini berjalan, maka harus menggunakan konsep pembangunan yang berkelanjutan (sustainable). 

Sebab kata dia bicara pengembangan Lobar kedepan tidak bisa lepas dari sekotong, karena kawasan ini paling luas dan memiliki potensi besar.

”Sekotong ini adalah separuh dari wilayah lobar, memiliki 553 meter persegi, garis pantai paling panjang di sekotong dan potensi kekayaan alam yang paling menjanjikan untuk masa depan ya disana,”jelas dia ”jelas dia.

Terkait isu lingkungan yang berdampak pada masyarakat, bukan berarti dia bicara karena dia sendiri bergelut di sektor wisata akan tetapi ia bicara soal masa depan daerah ini kedepan. 

" Kami tidak bicara untuk hari ini saja namun puluhan tahun kedepannya. Apalagi kata dia, pemda ini juga tengah konsen menata kawasan Sekotong, seperti Gili Gede. Gili ini sendiri berada di antara Bali dan Lombok, kalau orang mau ke Lombok banyak yang mengunjungi kawasan Gili ini." lanjut Abubakar.

Permasalahan yang perlu dipersiapkan, SDM yang ada di wilayah Sekotong. Menurut dia SDM ini sebenarnya mampu mengelola daerah ini menjadi lebih baik kedepan. Sehingga kedepan pihaknya akan mendorong persiapan SDM di wilayah setempat.(lalu).
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar