SPACE IKLAN

header ads

Asosiasi Pengecer Pupuk, Batalkan Surat yang Cekik dan Beratkan Petani Karena Tidak Sesuai Aturan

Ketua Asosiasi Pengecer Pupuk Junaidi Abdullah.

WARTABUMIGORA.BIMA.- Berkaitan dengan surat kesepakatan Asosiasi Pengecer se Kecamatan Bolo Nomor : 005/AB-PB,BL/I/2020 yang ditujukan kepada Kepala Desa seluruh Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, NTB dan mengundang banyak kritikan Masyarakat petani Se Kecamatan Bolo dan tidak sesuai dengan kesepakatan dan aturan yang berlaku.

Ketua Asosiasi Pengecer Resmi Pupuk Subsidi Kecamatan Bolo, Junaidi Abdullah menyampaikan, telah mengeluarkan surat penarikan untuk membatalkan surat yang dilai sangat memberatkan petani.

"Sesuai dengan hasil pembinaan dari Distributor CV. Rahmawati serta kesepakatan kembali seluruh pengecer Kecamatan Bolo, kami telah mengeluarkan surat penarikan kembali dengan nomor 006/AP-PB.BL/I/2020, perihal Kesepakatan Rapat Asosiasi dan ditujukwn kepada kepala desa Se Kecamatan Bolo," katanya.
Adapun isi surat tersebut, yakni sesuai perkembangan isu serta banyaknya kritikan dari masyarakat, hasil pembinaan dari distributor CV. Rahmawati, serta kesepakatan kembali kami seluruh pengecer kecamatan Bolo Kabupaten Bima, NTB yang berkaitan dengan surat kesepakatan pada tanggal 14/01/20 tentang cara penjualan pupuk bersubsidi dan non subsidi antara lain pihaknya menyampaikan permintaan maaf sebesar-sebasarnya dengan adanya cara penjualan pupuk tersebut kami tarik kembali dan kami nyatakan tidak berlaku karena bertentangan dengan keadaan ekonomi petani serta aturan yang berlaku.

Selain itu, cara atau sistim penjualan pupuk bersubsidi dan non subsidi akan kami jual sesuai aturan yang berlaku berdasarkan e-RDKK serta Harga Eceran Tertinggi (HET), bagi petani yang mempunyai kebutuhan diatas ketentuan e-RDKK akan kami anjurkan untuk menggunakan pupuk non subsidi.

"Surat penarikan ini kami tebuskan kepada Distributor CV. Rahmawati, Camat Kecamatan Bolo, Kapolsek Kecamatan Bolo, Kepala UPT Pertanian Kecamatan Bolo, Koordinator BPP Kecamatan Bolo," jelasnya.

Ditanya tentang motif pengeluaran surat terdahulu, dirinya beralasan bahwa berawal dari pertemuan rapat kilat seluruh pengecer yang bertempat di toko H. Ibrahim untuk mencari solusi terkait harga pupuk tersebut.

"Keluarnya surat tersebut karna kita inginkan kepada petani untuk membelikan pupuk berimbang, namun ternyata dilapangan banyak mendapat kritikan dan tidak diterima oleh masyarakat akhirnya surat tersebut harus kami batalkan kembali," jelasnya. (abd).


Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar