SPACE IKLAN

header ads

Miris! Hampir Setahun, Pasca Kebakaran, SDN 2 Labuan Tereng Lembar, Tidak Kunjung di Perbaiki


SDN 2 Labuan Tereng Kecamatan Lembar Lombok Barat.

WARTABUMIGORA. LOMBOK BARAT - Setelah mengalami kebakaran pada mei 2019, gedung SDN 2 Labuan Tereng di Dusun Lendang Andus Desa Labuan Tereng Lembar Lombok Barat NTB sampai saat ini tak kunjung di perbaiki.

Padahal, kebakaran  yang melanda sekolah itu sudah terjadi 10 bulan yang lalu. Dari pantauan wartabumigora.com di lokasi, Kamis (30/1/2020), dari empat ruangan yang terbakar, tidak ada ruangan yang sama sekali belum mendapat sentuhan perbaikan dari Pemerintah kabupaten Lombok Barat.

Di sekolah ini, ada tujuh ruang belajar, dan empat ruang termasuk ruang guru yang ludes terbakar, Sedangkan tiga ruangan lainnya bisa digunakan untuk proses belajar. Meskipun demikian proses belajar mengajar terus tidak pernah pupus. Semenjak terjadinya kebakaran sekolah tersebut, pemerintah Lombok Barat melalui Kepala Dinas Pendidikan saat itu menjanjikan renofasi sekolah secepatnya. Kini sudah hampir setahun tidak kunjung ada.
Nampak siswa saat belajar di ruangan kelas tanpa bangku sekolah.

Salah seorang guru sekolah tersebut, sebutan singkat Pat mengatakan dengan kondisi yang sangat memprihatinkan itu, jelas memengaruhi prestasi setiap anak didiknya.

“Sangat jelas memberi pengaruh. Prestasi anak-anak menurun karena sistem belajar yang kurang maksimal. Selain itu juga bangku sekolah tidak ada dan sebagian juga sudah lapuk dan terpaksa anak - anak belajar di lantai sekolah." Jelasnya. Kamis (30/1/2020).

Sementara gedung yang di tempati saat ini hanya tiga ruangan, itupun kondisinya sangat memprihatinkan kondisi dinding tembok yang retak akibat gempa tahun lalu masih menyisakan.

Sementara gedung yang tersisa tiga kelas itupun termakan usia. Langit-langit tiga ruangan belajar sudah berlubang, menyisakan rangka kayu atap yang sudah rapuh.

" Awalnya tiga ruangan kelas 1,2,3 ini dipaksakan untuk digunakan belajar. Karena memang tidak ada ruangan lain yang bisa dipakai." Jelasnya.

Pat khawatir, siswa akan terdampak jika tiba-tiba atap kelas runtuh saat proses belajar mengajar berlangsung. Pat mengaku, kondisi saat ini tidak mudah untuk siswa maupun tenaga pendidik di sekolah. Pasalnya, bagaimanapun juga siswa tidak bisa sepenuhnya merasa nyaman untuk mengakses pendidikan dengan keadaan seadanya setiap hari.

" Ya terlebih, jika cuaca mulai memasuki musim hujan kayak seperti ini kita harus mengungsi kemana karena ruangan bocor," jelasnya.

Dan yang tambah menyedihkan, tambah Pat salah satu guru, hingga saat ini, Jajaran Dinas Pendidikan Lombok Barat selama kebakaran belum pernah sama sekali menginjakkan kakinya ke sekolah tersebut meski hanya sekadar meninjau lokasi.

“Sampai saat ini, tidak ada petugas dinas pun yang datang melihat sekolah ini dan kita hanya di janjikan dari dulu sampai sekarang tidak ada," tambahnya pilu.

Di lain sisi, keluhan beberapa bocah kecil yang penuh dengan pengharapan begitu pedih menyayat hati. Di tengah sisa puing-puing bangunan, beberapa murid nampak memandangi bangunan sekolahan mereka.

“Pak bupati, kami mohon perbaiki sekolah kami. Kami ingin sekolah kami menjadi seperti dulu biar kami bisa belajar dengan nyaman,” ucap seri dengan nada lirih.(llu).


Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar