WARTABUMIGORA. Dompu - Destinasi wisata yang cukup populer di ujung Barat Tambora adalah Satonda. Danau Satonda terletak di tengah Pulau Satonda dan termasuk wilayah Kabupaten Dompu, NTB. Danau ini mempunyai keunikan karena airnya asin seperti air laut. Diperkirakan air danau ini asin karena tercampur dengan air laut yang meluap dan terperangkap di danau pada saat gunung Tambora meletus.
Penelitian lain menyebut bahwa Danau Satonda dulunya merupakan air tawar yang tercampur dengan air laut dari sebuah tsunami, dampak dari dahsyatnya letusan gunung Tambora pada tahun 1815 silam. Gelombang besar mengantar air laut mengisi kawah tersebut dan kemudian mengubahnya menjadi danau air asin hingga sekarang.
Salah seorang warga Nangamiro Pekat Diwan Mac Jagger mengatakan potensi destinasi wisata di satonda sangat menakjubkan, memikat hati dan terasa sangat nyaman karena semuanya masih natural dan sangat artistics.
"Satonda destinasi alternatif yang perlu dikelola secara maksimal oleh Pemkab Dompu bersama Swasta, jangan tidak terurus, kata Diwan melalui Wartabumigora.id, Kamis (19/11) di Tambora.
Diwan melihat kondisi Pulau Satonda saat ini sangat memprihatinkan, tidak terurus dan sangat kotor.
" Iya satonda saat ini dengan dulu sangat berbeda, dirinya mengamati sepertinya obyek wisata ini (satonda.red) ditinggal para penghuninya tanpa sebab musabab yang pasti."ujarnya.
Salah seorang pengunjung, Nurwahidah menilai Satonda memang sudah sangat beda dengan keadaan lima hingga sepuluh tahun yang lalu. Ida sapaan akrabnya juga mengatakan banyak pengunjung yang malas ke sini karena jauh kejauhan dan biaya masuknya yang mahal, bayangkan untuk mencapai pulau ini kita harus naik boat lebih kurang satu jam belum lagi tantangan ombak ganas laut lepas ketika menuju TWA, kata warga. Selain itu faktor biaya dan akses itulah termasuk bule malas lagi kesini untuk berwisata tuturnya.
" Dulu Dompu sangat bernafsu mengejar dan merebut pulau ini dari Kabupaten tetangganya Bima bahkan mengeluarkan cost yang super dahsyat untuk memenangkan perkaranya supaya diakui menjadi bagian dari Tanah Kabupaten yang bermottokan NggahiRawiPahu.
"Bahkan di lokasi ini kita bisa menyaksikan warga berjualan, membuka usaha dalam kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Satonda, namun itu semua sudah tidak ada lagi kita lihat sudah tidak ada lagi, hambar terasa," katanya.
Senada dengan Nurwahidah, salah seorang remaja yang sengaja ke tempat itupun menilainya sudah sangat berbeda jauh dengan keadaan sebelumnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Dompu mengatakan bahwa Satonda salah satu destinasi wisata unggulan yang akan terus dikembangkan dan dilestarikan cagar alam dan lainnya bahkan dalam waktu dekat tim kerjanya akan membagi ulang tupoksi all out tata kelola sapta wisata pesona, pungkasnya. (Nukman).


0 Komentar