BIMA, WartaBumigora - SMAN 2 Monta kabupaten Bima berlokasi di Desa sondo kecamatan Monta mengikuti Zoom Meeting Sosialisasi Bimbingan Teknis Bullying atau Perundungan angkatan ke-4 2023 yang digelar Kementrian pendidikan,dan Kebudayaan ( KEMDIKBUD ), selama 3 ( tiga ) hari, mulai tanggal, 9 Agustus 2023 sampai tanggal 11 Agustus 2023 disekolah setempat.
Kepala Sekolah SMAN 2 Monta, DRS. Suherman, mengatakan sama media ini diruangan kerjanya, kamis (09/08-2023),
Ia mendapatkan undangan dari kementerian Pendidikan, kebudayaan mengikuti Zoom Meeting Bullying atau perundungan di sekolah untuk menindaklanjuti kegiatan sosialisasi program pencegahan perundungan di satuan pendidikan ( Program Roots Indonesia ) angkatan ke-4, 2023 program ini seluruh Indonesia.
" Tapi tidak semua Sekolah tercantum nama mengikuti bimbingan teknis Bullying atau Perundungan dijenjang SMP, SMA, dan SMK," katanya.
Ia sengaja pilih 2 ( dua ) Guru yaitu, Wakasek Kesiswaan, Ridwan, S.Pd., dan Koordinator Bimbingan & Konseling, Syamsurizal,, S.Pd, yang berkaitan langsung siswa, program ini merupakan masalah yang serius yang dapat berdampak negatif pada korban, pelaku, dan lingkungan sekolah secara keseluruhan.
" Agresi verbal, fisik, dan psikologis yang terjadi dalam bullying dapat menyebabkan gangguan emosional, rendahnya prestasi akademik, dan bahkan dapat berujung pada depresi dan pikiran untuk bunuh diri. Oleh karena itu, penting bagi pihak sekolah, orangtua, dan masyarakat untuk bersama-sama mencegah bullying dan menciptakan lingkungan sekolah yang aman, inklusif, dan penuh kasih," ucapnya.
Langkah yang dilakukan dalam mencegah bullying di sekolah adalah dengan memberikan pendidikan yang komprehensif tentang bullying kepada seluruh siswa. Sekolah harus menyelenggarakan program pendidikan yang mengajarkan tentang apa itu bullying, jenis-jenisnya, dan dampaknya pada korban dan pelaku. Melalui pemahaman yang baik tentang bullying, siswa akan lebih peka terhadap perilaku yang tidak pantas dan dapat lebih mudah mengidentifikasi kasus bullying.
Penting perang guru di sekolah untuk memperkuat nilai-nilai positif seperti rasa hormat, empati, kepedulian, dan kesetaraan di antara siswa. Membangun budaya sekolah yang menghargai perbedaan dan menghormati hak setiap individu adalah kunci untuk mencegah bullying.
"Guru harus menjadi contoh yang baik dalam menunjukkan perilaku yang baik dan mengajarkan siswa untuk saling mendukung dan menghormati." ujarnya.
Guru disekolah harus memberdayakan siswa untuk melawan bullying dengan mengajarkan mereka strategi yang tepat untuk melindungi diri dan teman-teman mereka.
Mengajarkan siswa bagaimana cara melaporkan kasus bullying kepada guru atau staf sekolah adalah penting, serta mengajarkan mereka untuk tidak menjadi penonton jika melihat kasus bullying terjadi.
" Bekerja sama sebagai tim untuk menghadapi bullying adalah langkah yang kuat dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman," tuturnya.
"Guru harus secara aktif memantau lingkungan sekolah dan melakukan intervensi segera jika ada indikasi bullying terjadi." katanya.
Pelaku bullying harus diberikan pengajaran dan pemahaman tentang dampak dari tindakan mereka, sementara korban perlu mendapatkan dukungan emosional dan bantuan untuk mengatasi traumanya. Pendekatan yang adil, tetapi tegas, diperlukan untuk mengatasi masalah bullying dengan efektif.
Mencegah bullying di sekolah adalah tanggung jawab bersama seluruh komunitas sekolah. Dengan memberikan pendidikan tentang bullying, melibatkan seluruh komunitas sekolah, memperkuat nilai-nilai positif, memberdayakan siswa untuk melawan bullying, dan memberikan pengawasan dan intervensi yang efektif, kita dapat menciptakan lingkungan sekolah yang aman, inklusif, dan penuh kasih.
" Hanya dengan bekerja sama, kita dapat mengatasi masalah bullying dan membantu setiap siswa merasa aman dan dihargai dalam lingkungan belajar mereka," tutupnya.
0 Komentar