KOTA BIMA, Wartabumigora - Pj. Wali Kota Bima, HM. Rum Sholat, mengambil inisiatif untuk memotivasi masyarakat Lingkungan Lewi Jambu Kelurahan Ule dengan melaksanakan sholat berjamaah Maghrib dan Isya di Masjid Baburrahim. Dalam pengarahannya, beliau menekankan bahwa kejayaan manusia termanifestasi melalui amal dan kebaikan, khususnya dalam menjalankan kewajiban beribadah dan Istiqomah menjalankan syariat agama.
HM. Rum menyampaikan bahwa kejayaan sejati tidak terukur dari kekayaan atau kekuasaan semata. Dalam konteks ini, sholat diidentifikasi sebagai kunci kesuksesan untuk mencapai kejayaan hidup di dunia dan akhirat. Meskipun sholat berjamaah bagi sebagian besar masyarakat memiliki hukum Sunnah, akan tetapi paradigma Sunnah menurut HM. Rum adalah bila dikerjakan mendapat balasan pahala dan jika ditinggalkan maka manusia akan merugi. Jika pandangan hukum sholat berjamaah seperti ini dapat kita pahami maka sholat berjamaah dapat dikategorikan sebagai kewajiban hukum dan kebutuhan hidup yang dapat dianggap sebagai praktik yang membawa manfaat kolektif bagi kejayaan hidup bersama.
Sejak dilantik sebagai Pj. Wali Kota, HM. Rum memprioritaskan pemecahan masalah masyarakat dengan memakmurkan masjid dan menghidupkan kembali budaya sholat berjamaah. Dengan fokus ini, beliau berharap kota Bima dapat mencapai ketaatan kepada Allah SWT, mengikuti Sunnah yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, dan meraih kejayaan melalui praktik keagamaan yang kuat dan mendalam.
HM. Rum menegaskan bahwa sholat berjamaah dan amal baik, ketika dilaksanakan secara kolektif, memiliki potensi untuk mencegah musibah dan bencana. Sebagai pemimpin yang sadar akan pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT, beliau mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk senantiasa taat kepada Allah dan menjalankan Sunnah yang diajarkan Nabi. Dalam penutupnya, HM. Rum menekankan bahwa dakwah adalah tugas sepanjang usia kehidupan, yang sejatinya dijalankan dengan mengajak orang lain untuk beribadah dan menyembah Allah.
"Setiap manusia adalah pemimpin dan setiap pemimpin pasti akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di akhirat. Itu janji Allah dan Janji Allah itu pasti. Bahkan lebih pasti dari pada terbit dan terbenamnya matahari," pungkas H. Mohammad Rum.
0 Komentar