𝓦𝓪𝓻𝓽𝓪𝗕𝗨𝗠𝗜𝗚𝗢𝗥𝗔,𝗝𝗔𝗞𝗔𝗥𝗧𝗔 - Tak hanya itu, Megawati juga menilai arah pemilu telah bergeser. Hal itu ditandai dengan kegelisahan yang dirasakan rakyat akibat berbagai intimidasi.
"Pencermatan saya, akhir-akhir ini sepertinya arah pemilu sudah bergeser. Ada kegelisahan rakyat akibat berbagai intimidasi," beber Megawati.
Mengawati menambahkan, Indonesia merupakan negara yang merdeka dan berdaulat. "Tidak ada sebagian yang merasa berkuasa, kekuasaan itu berada di tangan rakyat," tegas Megawati.
Dalam pidatonya yang berapi-api pada acara peringatan HUT PDIP ke-51 di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (10/1), Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menilai hukum saat ini dapat dipermainkan semaunya saja.
"Sekarang hukum itu dipermainkan bahwa kekuasaan itu dapat dijalankan semau-maunya saja. No, no, and no," kata Megawati.
Menurut Megawati, setiap rakyat mempunyai hak yang sama di mata hukum. Pun demikian, Megawati mengingatkan pemilu bukanlah alat politik untuk melanggengkan kekuasaan dengan segala cara.
Di dalam pemilu, lanjut mantan presiden ke-5 ini, bahwa moral dan etika yang harus dijunjung tinggi. "Lho saya pernah presiden, ya setelah pemilu, ndak ribut saya. Yaudah kalau memang betul rakyat memilih begitu, ya sudah. Kekuasaan itu tidak langgeng lho, yang langgeng itu yang di atas lho (Tuhan). Kekuasaan akan berhenti apapun jabatannya," katanya.
0 Komentar