𝓦𝓪𝓻𝓽𝓪𝗕𝗨𝗠𝗜𝗚𝗢𝗥𝗔.𝗝𝗔𝗞𝗔𝗥𝗧𝗔 - Videotron Anies yang dibuat Milenial dan Gen-Z sempat mengalami takedown pada beberapa titik yang tersebar di Jakarta depan Graha Mandiri dan Bekasi sepanjang jl. KH. Noer ali. Dari seharusnya ditayangkan dari 15 hingga 21 Januari 2024 namun, sayangnya iklan videotron Anies hasil patungan dari sebagian penggemar K-pop itu mendadak dihentikan penayangannya.
Menurut Olppaemi Project, hal itu terjadi karena suatu hal yang diluar kuasa mereka.
Diketahui, iklan videotron tersebut merupakan hasil proyek bersama dari akun media sosial X (dulu Twitter) @aniesbubble bersama @olpproject.
Dukungan para penggemar capres nomor urut 1, Anies Baswedan tidak surut meski dihadapkan pada penurunan videtron di kawasan Jakarta dan Bekasi. Videotron Anies Baswedan kali ini muncul di Surabaya, Gorontalo, dan Medan.
Anies Baswedan terpasang di pusat Kota Surabaya, tepatnya di simpang Jalan Sumatera. Videtron dengan lebar 4 x 6 meter tersebut berdurasi sekitar 10 detik dan berisi tentang sosok Anies Baswedan.
Selain menampilkan sosok Anies Baswedan, dalam videotron tersebut juga tertulis beberapa pesan perubahan dan karakter Anies Baswedan seperti tagar #daretochange dan #AniesHumanis.
Videotron Anies Baswedan juga muncul di Kota Gorontalo. Videtron Anies Baswedan ini terputar selama 12 jam sehingga masyarakat yang melewati jalan tersebut bisa melihat jelas video yang diputarkan.
Di Medan, Sumatera Utara, iklan videotron Anies Baswedan diawali dengan tulisan “Road To Debut”. Selanjutnya ditampilkan pula Anies Award hingga deretan daftar penghargaan yang diterima oleh Anies Baswedan.
Tidak seperti di Bekasi dan Jakarta, videotron Anies Baswedan sudah bertahan selama 24 jam dan tidak diturunkan.
Anies Menyayangkan
Anies pun menyayangkan atas adanya kejadian penghentian iklan videotron dirinya ini secara sepihak.
Menurut Anies, iklan yang dibuat oleh @aniesbubble bersama @olpproject itu adalah bagian dari demokrasi.
Dalam demokrasi pun diajarkan terkait komitmen untuk menghormati pilihan yang berbeda.
Jika tidak siap menghormati pilihan yang berbeda, artinya belum siap untuk berdemokrasi.
"Itu kan bagian dari demokrasi. Justru ujian komitmen demokrasi salah satunya pada kesiapan menghormati yang berbeda. Kalau tidak siap menghormati (pilihan) yang berbeda, maka dia tidak siap berdemokrasi," kata Anies, (16/1/2024).
0 Komentar