SPACE IKLAN

header ads

BREAKING NEWS: Ratusan Masa Kembali Demo, Tuntut Rezim Jokowi Di Adili

Ratusan Masa Kembali Demo, Tuntuk Rezim Jokowi Di Adili.

Senin, 12 Februari 2024.
Oleh, Mell.
Editor, Baiq Nining.

𝓦𝓪𝓻𝓽𝓪𝗕𝗨𝗠𝗜𝗚𝗢𝗥𝗔,𝗬𝗢𝗚𝗬𝗔𝗞𝗔𝗥𝗧𝗔- Aksi Gejayan Memanggil Kembali digelar hari ini, Senin, 12 Februari 2024 pukul 13.00 WIB. Massa demonstrasi akan bergerak dari titik kumpul di Bundaran Universitas Gadjah Mada (UGM) menuju perempatan Jalan Gejayan, Yogyakarta.

Massa Gejayan Memanggil Lagi yang terdiri dari berbagai unsur mahasiswa dan pemuda di DI Yogyakarta tiba di Jalan Gejayan, Simpang Tiga Colombo, Kabupaten Sleman.

Massa aksi Gejayan Memanggil Lagi datang ke Simpang Tiga Colombo tersebut untuk menyampaikan aksi Jaringan Gugat Demokrasi. Massa aksi datang dari arah utara dan barat menuju Simpang Tiga Colombo sekitar pukul 15.50 WIB.

Massa aksi datang dengan berjalan kaki dan membawa berbagai spanduk protes terhadap pemerintah yang mereka nilai telah mencederai demokrasi.

Berbagai spanduk protes yang dibawa yakni bertuliskan, "nggak usah repot-repot turun gunung pak! Kita ikhlas nurunin bapak", "Hentikan perampasan tanah" hingga spanduk bertuliskan "wadas melawan."

Tuntutan utama dari aksi Gejayan Memanggil Kembali adalah “Hancurkan dan Adili Rezim Jokowi, Selamatkan Demokrasi”. Aksi ini mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mempreteli kekuasaan Jokowi.

Dia dinilai telah melakukan kecurangan secara terstruktur, sistematik, dan masif. Praktik-praktik Pemilu kotor dipertontonkan secara telanjang oleh Jokowi, para calon pemimpin, maupun partai-partai pengusung. Jokowi telah melanggar etika dan moral secara terang-terangan, dan mengesankan bahwa dia sedang melawan arus menghadapi suara kritis masyarakat. Jokowi dan kroni-kroninya dinilai telah membunuh demokrasi dengan sadis di akhir masa jabatannya. Bersamaan dengan hal itu, disebutkan pula bahwa di masa pemerintahan Jokowi, pengelolaan pembangunan semakin amburadul, kemiskinan rakyat tak pernah diatasi, ruang hidup terampas, dan pendidikan semakin mahal. Pelanggaran HAM juga tidak pernah selesai, bahkan terus bertambah. Untuk itu, Gejayan Memanggil Kembali digelar karena demokrasi Indonesia tengah berada dalam kondisi darurat. Otoritarianisme telah mencengkeram demokrasi rakyat.

Aparat kepolisian juga terlihat berjaga-jaga melakukan pengamanan. 

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar