𝓦𝓪𝓻𝓽𝓪𝗕𝗨𝗠𝗜𝗚𝗢𝗥𝗔.𝗜𝗗,𝗟𝗢𝗠𝗕𝗢𝗞 𝗧𝗘𝗡𝗚𝗔𝗛 - Puluhan massa yang bergabung dalam Non Govermalmental Organization (NGO) Lombok Tengah yang di pelopori oleh Beberapa aktifis menuntut adanya dugaan Pengawasan Program Percepatan Penghapusan Kemiskinan Eksteim (P3KE) di Kabupaten Lombok Tengah, yang diduga tidak tepat sasaran dan kwalitas bantuan pangan beras di tahun 2024.
" Hal tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi menurut inpres nomor 4 tahun 2024 tentang percepatan penghapusan ekstrim." Ujar Agus Sukandi. Senin (6/5/2024).
Menurut Sukandi, Dimna penyaluran dan pendistribusian harus mengacu pada perbub nomor 25 tahun 2024 tenteng knvergensi penanggulangan kemiskinan sehubungandengan hal tersebut.
Ia juga menjelaskan, kualitas beras dan isu-isu sosial di masyarakat terutama terkait penaggulangan ekstrim yang di duga anggaran data yang di gelapkan oleh BPS.
" Kualitas beras yang buruk dan penyalurannya tidak tepat sasaran," terangnya.
Menurut Kepala Bulog Lombok Tengah Anto mengatakan bahwa, terkait permasalahan data bantuan mempermasalahakan data dari Kemenko dan dari Kementrian sedangkan bulog daerah dan DPR sebagai pelaksana.
" Itu permasalahan data dari Kemenko dan Kementrian sedangkan kita didaerah dan DPRD Sebagai pelaksana," kata Anto.
" Kalok beras bulog ini bagus kok dari segi kualitas maupun kuantitas sambil menjelaskan dan terus mengelak terkait temuan data tersebut." singkatnya.
Sementara berita ini diturunkan aksi protes masih berlanjut di gedung DPRD Lombok Tengah.
0 Komentar