WARTABUMIGORA. Dompu - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Dompu, menggelar Gebyar dan Sarasehan Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Mandiri (GP3M).
Kegiatan dibawa koordinasi Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD Dikmas) itu direncanakan mulai pukul 09.00 Wita, di Paruga Samakai, Selasa (15/12).
Menurut Kabid PAUD Dikmas Dinas Dikpora Dompu, I Made Suprapta, M.Pd, kegiatan ini merupakan puncak dari kegiatan yang dilaksanakan PKBM LKP berupa Program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan (PKHP).
" Ada 10 PKBM yang melaksanakan program PKHP. Dan, PKHP 2020 ini merupakan yang pertama. Dan sebelumya belum ada program semacam ini,” jelasnya.
Menurut dia, Yang membanggakan, Kabupaten Dompu merupakan satu-satunya daerah di NTB yang melaksanakan program PKHP ini.
“Dompu satu-satunya daerah di NTB yang melaksanakan program PKHP dan GP3M,” papar pemilik nama muslim M. Yusuf Wijaya itu pada Wartabumigora.id, Minggu (13/12) malam.
Program ini, urai Yusuf, merupakan program nasional. Di bawah direktorat baru Kemendikbud RI. Yakni Direktorat Pokasi dan Pendidikan Khusus.
" Program lain, Program Kecakapan Kewirausahaan (PKW) dan Program Kecakapan Khusus. Dan mereka ikut berpartisipasi juga dalam Gebyar dan Sarasehan GP3M,” tuturnya.
Sedikitnya 21 lembaga yang diundang pihaknya untuk berpartisipasi dalam kegiatan di Paruga Samakai, besok.
Tujuan kegiatan ini, ingin melihat berbagai potensi yang ada di masyarakat berkaitan dan sebagai cikal bakal Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
UMKM itu selanjutnya dilemparkan ke publik. Diharapkan, ada dinas, instansi atau lembaga terkait yang bersedia membina lebih lanjut. Misalnya, Dinas Perdagangan, Dinas Koperasi, Dekranasda dan lainnya.
“Jadi, gebyar dan sarasehan ini dihajatkan agar organisasi perangkat daerah lain dan masyarakat mengetahui bahwa di Dinas Dikpora ada program ini,” tandas Yusuf.
Ditekankan, program-program ini dibawa koordinasi Bidang PAUD Dikmas Dinas Dikpora Dompu.
Mengingat saat ini dalam masa pandemi Covid-19, Yusuf mengharapkan, kedepan tumbuh semangat masyarakat untuk melakukan keterampilan-keterampilan.
Sehingga, selain itu, masyarakat –khususnya generasi muda– tidak lagi semata-mata hanya berpikir untuk menjadi pegawai negeri atau honorer.
“Nah, dengan adanya program ini, diharapkan mereka punya keterampilan (skill) di bidang non formal ini,” ujarnya. (Nukman)
0 Komentar