𝓦𝓪𝓻𝓽𝓪𝗕𝗨𝗠𝗜𝗚𝗢𝗥𝗔.𝗜𝗗|𝗟𝗢𝗠𝗕𝗢𝗞 𝗧𝗘𝗡𝗚𝗔𝗛 - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) KASTA NTB menyerukan tindakan cepat dari Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat, Mayjen (Purn) Hasanuddin, terkait krisis air bersih yang melanda Gili Meno dan Gili Trawangan di Kabupaten Lombok Utara. Melalui surat terbuka yang dirilis pada Kamis (05/07), KASTA NTB menyoroti kondisi darurat yang dihadapi oleh masyarakat dan pariwisata di dua gili tersebut, serta mendesak agar pemerintah provinsi segera mengambil tindakan nyata.
Krisis air ini sangat mengancam kesejahteraan dan kesehatan masyarakat setempat, serta berdampak negatif terhadap sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi wilayah tersebut. Presiden KASTA NTB, Lalu Wink Haris, dengan tegas mengkritik pihak-pihak terkait yang dinilai lamban dalam menangani krisis ini.
*Tuntutan KASTA NTB*
Dalam pernyataan dan tuntutannya yang telah disampaikan saat aksi di Polda NTB dan hearing di DPRD Provinsi, KASTA NTB merinci sejumlah tuntutan mendesak kepada Pj Gubernur NTB dan instansi terkait:
1. *Hentikan Politisasi dan Eksploitasi Bisnis yang Berlebihan*
KASTA NTB menuntut agar krisis air ini tidak dijadikan ajang politisasi maupun eksploitasi bisnis, dan mendesak pemerintah untuk serius menangani situasi ini dengan mendahulukan kebutuhan dasar masyarakat.
2. *Usut dan Panggil Semua Dinas dan Instansi Terkait*
KASTA NTB mendesak agar dinas terkait, seperti Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dinas Lingkungan Hidup, Biro Hukum, dan Biro Ekonomi dipanggil untuk memperjelas perizinan yang ada di Gili Meno dan Gili Trawangan.
3. *Alirkan Air dan Tegaskan Komitmen Semua Pihak*
Mereka menuntut agar air bersih segera dialirkan kembali ke Gili Meno dan Gili Trawangan, dengan memanggil semua pihak swasta terkait untuk menegaskan komitmen mereka.
4. *Sikap Masyarakat Gili Tramena*
Masyarakat Gili Tramena harus kukuh menolak dukungan kepada PT TCN yang dinilai melanggar peraturan dan merusak lingkungan.
5. *Distribusi Air dari Daratan* Pemkab Lombok Utara harus segera melakukan distribusi air dari daratan ke tiga gili tersebut, sementara semua proses perizinan dan penyelesaian hukum berjalan.
6. *Penghentian Kerjasama dengan PT TCN*
Pemkab Lombok Utara segera meninjau dan menghentikan kerjasama dengan PT TCN yang terbukti melanggar aturan.
7. *Akuisisi Aset PT BAL dan Usir PT TCN*
Pemkab Lombok Utara mengakuisisi seluruh aset PT BAL dan segera mengusir PT TCN dari Gili Tramena.
8. *Dukungan untuk Penegakan Hukum oleh Polda NTB* Mendukung Polda NTB untuk menuntaskan persoalan dugaan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh limbah produksi PT TCN.
Krisis Air Makin Mengkhawatirkan
Krisis air di Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air semakin memprihatinkan setelah PT Tiara Cipta Nirwana (PT TCN) menghentikan sementara suplai air bersih. Perusahaan ini, yang bekerja sama dengan Perumda Air Minum Amerta Dayang Gunung (PDAM), dianggap gagal memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan wisatawan di saat kunjungan wisatawan tengah meningkat.
Lalu Wink Haris menyoroti, tindakan PT TCN menghentikan suplai air dengan alasan keterlambatan setoran sangat tidak dapat diterima. Dengan pola sharing profit 80-20, jumlah penyertaan modal Pemkab melalui PDAM sebesar 22,7 miliar rupiah seharusnya tidak menimbulkan beban biaya yang tidak proporsional.
“Mereka bertindak seolah PDAM adalah bawahan dari PT TCN. Ini tidak bisa diterima. Ada hasil analisis BPKP NTB yang menolak kerjasama antara Pemda Lombok Utara dan PT TCN sebelumnya,” ujar Lalu Wink Haris dengan nada geram.
Untuk kasus di Gili Meno, Lalu Wink Haris menyarankan agar Gubernur segera memanggil BUMD di bawah Provinsi NTB, PT GNE, yang mengelola air di sana bersama mitranya PT BAL. "Ini adalah masalah kemanusiaan yang harus segera diselesaikan oleh Pak Gubernur," tambahnya.
LSM KASTA NTB menegaskan akan terus melakukan advokasi untuk masyarakat Gili Tramena dan siap turun ke jalan jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. Mereka berharap tindakan cepat dari Pj Gubernur NTB dapat mengatasi krisis ini demi keberlanjutan pariwisata yang adil dan berkelanjutan.
KASTA NTB, berharap dengan adanya surat terbuka dan keseriusan berbagai pihak, perhatian dan tindakan segera dari pemerintah bisa diberikan guna menyelesaikan krisis air yang semakin parah di Gili Meno dan Gili Trawangan.
0 Komentar