WARTABUMIGORA.ID | MATARAM - Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Nusa Tenggara Barat menggelar kegiatan Pemantapan Materi Guiding dengan tema “Sejarah dan Budaya Sasak” di Lesehan Serasa Bintaro, Sabtu (1/11/2025).
Acara ini dihadiri Ketua HPI NTB Drs. H. Lalu Fatwir Uzali, sejumlah tokoh budayawan Sasak seperti Sahnan, Sadarudin, dan Lalu Satria Wangsa, serta sekitar 60 peserta dari seluruh DPC HPI se-NTB.
Dalam sambutannya, Lalu Fatwir menyampaikan pentingnya pemahaman budaya lokal bagi para pramuwisata.
“Materi guiding harus dikuasai dengan baik, terutama tentang geografi, seni, dan budaya lokal. Ini penting agar wisatawan mendapatkan informasi yang akurat dan berkesan,” ujarnya.
Ia menegaskan, kegiatan seperti ini menjadi sarana strategis untuk meningkatkan kompetensi pramuwisata sebagai ujung tombak sektor pariwisata NTB.
“Budaya dan seni Lombok seperti gawe urip dan gawe pati perlu dipahami sebagai cerminan kehidupan masyarakat Sasak,” tambahnya.
Tokoh budayawan Sasak, Lalu Satria Wangsa, juga mengingatkan pentingnya memahami simbol-simbol budaya seperti cara memakai sapuq (ikat kepala khas Sasak) serta sejarah di baliknya.
“Guide harus bisa memperkenalkan budaya Sasak dengan cara yang tepat dan menarik,” katanya.
Ketua panitia Lalu Rustannaedi menutup acara dengan apresiasi kepada seluruh narasumber dan peserta.
“Kami mendapatkan banyak ilmu baru dari para budayawan. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut demi meningkatkan profesionalisme para guide HPI,” tutupnya.
Lalu Fatwir juga mengungkapkan rencana HPI NTB untuk mengadakan kegiatan serupa dengan tema fauna, flora, dan geologi sebagai upaya memperluas wawasan para pramuwisata.

0 Komentar