SPACE IKLAN

header ads

Serba Serbi, Perayaan HUT Ke-75 RI Pemda Launching Sapuk khas Lombok Utara

Bupati Lombok Utara H. Najmul Akhyar saat launching sapuk khas Lombok Utara.

WARTABUMIGORA. LOMBOK UTARA. -- Perayaan Hari Ulang Tahun Ke-75 Republik Indonesia 17 Agustus 2020 yang dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Lombok Utara dengan tetap mengedepankan protap kesehatan Covid-19.

Perayaan HUT ke-75 Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 2020 ini bagi masyarakat Kabupaten Lombok Utara merupakan momentum yang sangat tepat untuk kita bangkit kembali dari keterpurukan akibat gempa bumi dan pandemi C-19 yang sedang melanda saat sekarang ini, selain momentum perayaan HUT ke-12 Kabupaten Lombok Utara pada tanggal 21 Juli lalu.

Pada perayaan HUT ke-75 RI tanggal 17 Agustus 2020 Pemda Lombok Utara melaunching sapuk yang merupakan sapuk khas Lombok Utara yang diberi nama Sapuk motif  Kembang Dangar.

" Tentu nantinya sapuk kembang Dangar ini bisa menjadi ciri khas masyarakat lombok utara, karena motifnya mengandung nilai filosifis tinggi dan sudah ada sejak lama dan ini telah melalui serangkaian riset oleh para pembuatnya," ucap H. Najmul Akhyar Bupati Lombok Utara. Senin (17/8/2020).

Menurut H. Najmul, memang selama ini kita Lombok Utara  belum mempunyai motif batik yang khas, selama ini hanya memakai sapuk, itu sama saja dengan kawan kawan kita di Bali atau dimana.

" Diharapkan motif Kembang Dangar benar benar menjadi motif ciri khas yang dimiliki kabupaten lombok utara,"Beber bupati H. Najmul Akhyar usai melaunching sapuk dengan motif Kembang Dangar tersebut di aula kantor bupati.

Sementara itu, Ketua DEKRANASDA Lombok Utara Hj. Rohani Najmul Akhyar menyebutkan sebanyak 30 orang sudah di berikan pelatihan dengan hasil karya berupa batik motif Pelecing Kangkung, dan Motif Kembang Dangar.

" Motif pelecing kangkung sendiri berupa kain panjang dan bisa dijadikan sebagai bahan pakaian." Kata Hj. Rohani.

Lebih lanjut Hj. Rohani menyebutkan pelatihan membatik ini sudah mulai menyasar ke para remaja sebagai langkah produktif yang dilakukan oleh Dekranasda lombok utara mengalihkan kecanduan mereka bermain gadged ke kegiatan membatik.

Dukungan pemerintah dalam hal ini melalui Dekranasda adalah dengan memberikan pelatihan yang biayanya bersumber dari APBD dan juga berupa bantuan modal usaha serta melakukan study banding ke Yogyakarta terkait dengan batik tulis tersebut dan sekarang sudah berkembang menjadi batik ecoprint yang akan menjadi pakaian khas Lombok Utara.

" Selain tenun dalam artian bukan mematikan tenun itu sendiri tapi harus saling beriringan sebagai fashions alternatif kabupaten lombok utara,"Urainya.(David).




Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar