SPACE IKLAN

header ads

Komunitas Peduli Lingkungan, Keluhkan Minimnya Sarana Pendukung Kebersihan Di Kawasan Senggigi

Saat melakukan gotong royong bersih pantai senggigi.

WARTABUMIGORA. LOMBOK BARAT -- Ratusan masyarakat yang berasal dari berbagai Komunitas peduli lingkungan seperti Komunitas Diving, motor, Pramuka, para santri dari berbagai pondok pesantren melakukan kegiatan bersih bersih pantai bertepatan dengan hari bersih bersih sedunia (World Cleanup Day) yang jatuh pada hari Sabtu 19 September 2020.

Pada puncak perayaan World Cleanup Day pada tanggal 19 September 2020 dipusatkan di kawasan pantai sekitar hotel Sheraton Senggigi Lombok Barat.

Selain melakukan bersih bersih di sekitaran pantai juga dilakukan bersih bersih di dalam laut dengan menerjun puluhan penyelam dari BASARNAS dan Komunitas Diving Senggigi.

Erni Budiwaty selaku koordinator aksi kegiatan bersih bersih pada puncak perayaan World Cleanup Day dan juga ketua dari  COC mengeluhkan akan terbatasnya sarana pendukung kebersihan seperti bak bak sampah di pinggir jalan dan kendaraan pengangkut sampah khusus yang ada dikawasan wisata senggigi.

" Mau berbusa mulut kita menghimbau masyarakat untuk jangan buang sampah sembarangan terus buangnya kemana kalau fasilitasnya seperti bak sampah masih sangat sangat minim sekali, ini perlu kerjasama semua pihak seperti dinas pariwisata jangan dinas Lingkungan Hidup yang di di bebankan," jelas Erni (19/9/2020).

Sementara itu di tempat yang sama kepala bidang  pengelolaan sampah dan pengendalian pencemaran lingkungan Firmansyah menjelaskan bahwa kegiatan pada hari ini (19/09/2020), merupakan puncak dari perayaan World Cleanup Day dimana sebelumnya kita sudah melakukan aksi serupa di midang, pusuk lestari.

" Masalah sampah ini tidak bisa hanya dilakukan oleh satu pihak saja dan satu cara saja tetapi harus dilakukan oleh banyak pihak dan banyak cara dan kegiatan hari ini adalah bukti begitu banyak orang dan komunitas yang terlibat dan peduli dalam kegiatan bersih bersih ini dan mudahan acara ini bisa menggugah dan memberikan edukasi kepada masyarakat, seperti tag linenya Lombok Ocean Care "Buang Sampah Sembarangan Memalukan".

Melalui momentum perayaan World CleanUp Day kali ini saya menghimbau kepada semua masyarakat bahwa penangan sampah harus dimulai dari diri kita sendiri karena sampah itu bisa menjadi berkah, bernilai ekonomis dan bernilai ekologi.

" Kalau kita kelola dan tangani dengan baik jadi pokok permasalahannya ada pada sistem pengelolaan dan pengolahan sampah sampah tersebut untuk masalah sampah ini adalah menjadi tanggung jawab bersama.(David).


Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar