SPACE IKLAN

header ads

Pusat Bantu Sumbawa Rp 500 Miliar Untuk Rehab Bendungan dan Embung

PPK OP III Suhardi,ST usai melakukan penandatanganan dengan P3A-TGAI di ballroom hotel sernu raya Sumbawa (foto: Hermansyah).

WARTABUMIGORA SUMBAWA-Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I (BWS-NT1) Operasi Pemeliharaan (OP) III Satker Sumbawa Suhardi ST dalam keterangan Persnya kepada awak media  seusai kegiatan penandatanganan kerjasama P3-TGAI yang berlangsung di Hotel Sernu Raya Selasa (06/04), menyatakan di Kabupaten Sumbawa NTB terdapat sejumlah bendungan dan embung yang yang telah dibangun puluhan tahun silam, sejauh ini anggaran bagi pemeliharaannya dinilai sangat terbatas dan dinilai sangat jauh dari mencukupi, oleh karena itu Pemerintah Pusat telah merencanakan program kegiatan rehabilitasi bagi empat buah Bendungan dan sejumlah embung di Sumbawa, dengan menggunakan bantuan dana dari LOAN (Bank Dunia) mencapai sekitar Rp 500 Miliar dalam tiga tahun dimulai 2021 – 2023 mendatang.

Suhardi menjelaskan bahwa  program rehabilitasi empat bendungan terbesar di Kabupaten Sumbawa ini baru saja diperoleh informasi dan dijadikan skala prioritas penanganannya oleh Pusat, yakni Bendungan Batu Bulan, Mamak, Tiu Kulit dan Bendungan Gapit. Melalui program rehabilitasi menggunakan dana bantuan dari LOAN dengan nilai total anggaran mencapai sekitar Rp 500 Miliar dengan sistem pelaksanaan menggunakan sitem kontraktual menggunakan sistem tahun jamak (Multi Years) selama tiga tahun (2021 – 2023).

" Dengan adanya program rehabilitasi bagi Bendungan dan sejumlah Embung di Kabupaten Sumbawa ini diharapkan kedepan daya tampung ketersediaan pasokan air yang dibutuhkan oleh para petani dapat terpenuhi dengan baik sebagaimana yang diharapkan." Kata Suhardi. Selasa (6/4/21).

Menurut Suhardi, mengapa kegiatan rehabilitasi bendungan dan sejumlah embung di Sumbawa ini mendapatkan perhatian dan dijadikan skala prioritas oleh Pemerintah Pusat, karena, sejumlah bendungan dan embung didaerah ini kondisi daya tampung airnya dinilai sangat terbatas.

" Sebagai akibat sudah cukup lama terjadi sedimentasi, sehingga perlu dilakukan pengerukan tanah sedimentasi maupun pembenahan di kawasan bendungan dimaksud," kata dia.

Ia berharap, kedepan daya tampung pasokan air akan jauh lebih banyak untuk dapat memenuhi pasokan air yang dibutuhkan masyarakat tani yang mendapatkan suplay distribusi dari bendungan guna dapat mengairi areal lahan pertanian milik para petani.

Suhardi juga mengatakan, kapan kegiatan program rehabilitasi bendungan dan sejumlah embung di Sumbawa dapat dilaksanakan, sejauh ini pihak BWS-NT1 bersama OP III Satker Sumbawa terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pusat.

" Mengingat pelaksanaannya menggunakan kontraktual Multi Years dan seluruh prosesnya langsung diatur dari Pusat, karena itu kami masih menunggu lampu hijau dari Pusat, namun demikian kami sangat mengharapkan dukungan semua pihak agar program rehabilitasi bendungan dan embung tersebut dapat terlaksana dan dimulai pada tahun anggaran 2021 ini," katanya.(Herman).

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar