WARTABUMIGORA. Lombok Barat - Antusias masyarakat untuk mengikuti Pemilihan Kepala Desa 2021 tak terhalang oleh Pandemi covid-19. Tingkat Kehadiran bisa mencapai 92% warga di 8 Dusun di 9 TPS. yang warga Wajib Pilih akan memberikan hak pilih mereka yang menunjukkan tingkat kepercayaan terhadap penerapan protokol kesehatan.
Sebaliknya, yang menyatakan tidak akan ikut memilih hanya berjumlah 8%. Muhsin, S.Pd selaku sekretaris Panlih Desa Eyat Mayang pun meyakini pelaksanaan protokol kesehatan dapat melindungi masyarakat dari paparan covid-19. Hasil akhirnya tentu mutu demokrasi bisa meningkat meskipun dalam kondisi pandemi.
“Panlih Bersama Pemerintah Desa Eyat Mayang dan dibantu di Satgas PPKM berusaha seoptimal mungkin melakukan persiapan pemungutan dan penghitungan suara, termasuk dalam hal penerapan protokol kesehatan,” ujar Muhsin
Menurut dia, harapan Panlih pemilih akan hadir ke TPS dan menggunakan hak pilih mereka. Pasalnya tahapan pemungutan suara pada 12 Juli 2021 telah dilengkapi dengan penerapan protokol kesehatan.“Baik Masker Sensi, Kain, Sarung Tanggan, Bak CTPS, Termogun, maupun logistik pemilihan sesuai ketentuan diharapkan.
H.Rijlan Pejabat Kepala Desa Eyat Mayang Juga menambahkan masyarakat diharapkan menghasilkan pesta demokrasi yang lebih bermutu. Itu termasuk partisipasi yang dipatok 77,5% dapat terwujud.
“Semoga akan terwujud sebagaimana yang ditargetkan.Target itu merupakan ikhtiar sungguh-sungguh dari Pemdes dan Panlih untuk menjaga dan memfasilitasi pelaksanaan/ penggunaan hak pilih. Selain Pemdes, peran Satgas PPKM dan pemilih juga sangat penting,” imbuhnya.
Bripka Eri Gustanto selaku Bhabinkamtibmas mengingatkan optimisme yang tinggi tidak boleh mengabaikan protokol kesehatan di mana pun dan kapan pun. Pasalnya pesta demokrasi berlangsung di tengah pandemi dan Kamtibmas tetap aman & konsdusif.
“Ketika berjalan, pestanya jalan, tapi protokol kesehatan tetap menjadi acuan dan kamtibmas kondusif,” ujarnya.
Saat media ini berbicara bersama Tokoh Agama H. Marsan warga Dusun Jelateng Barat sambil disajikan Kopi. Beliau menyampaikan kalau saya baru TPS buka langsung saya kasih petugas surat Panggilan menyoblos.
"Saya sengaja datang lebih awal ke TPS agar tidak lama antre menunggu giliran masuk ke bilik suara untuk menyalurkan hak suara pada Pilkades 2021 Sebab, pencoblosan di tengah pandemi ini berbeda dari biasanya, karena pemilih wajib mentaati protokol kesehatan, salah satunya masker," ujar H. Marsan (70)
Hal senada diungkapkan Sarilah (58), Ketua RT 002 Dusun Jelateng. Ia datang ke TPS 01 bertempat di Halaman Kepala Dusun, sengaja datang pada pukul 08.00 WITA setengah jam setelah KPPS melayani warga untuk mencoblos. Hal ini dilakukannya agar mendapat kesempatan pertama masuk ke TPS untuk menyalurkan hak politiknya di Pilkades yang berlangsung serentak Senin pagi.
"Saya sebagai warga yang baik meski ada pekerjaan penting tetap meluangkan waktu untuk datang ke TPS guna memilih pemimpin baru kami. Sayang kalau hak pilih tidak digunakan karena Pilkades 6 tahun sekali digelar, maka saya pagi-pagi datang ke TPS," ujarnya.
Dalam pelaksanaan pencoblosan di TPS, Panitia KPPS telah memberlakukan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Setiap warga sebelum mendaftar ke petugas untuk menggunakan hak politik di pilgub Bengkulu wajib mencuci tangan pakai sabun di alir mengalir yang disiapkan di pintu masuk TPS, dan saat antre masuk ke TPS pemilih duduk dengan menerapkan jaga jarak.
Selain tempat cuci tangan panitia KPPS juga menyediakan Termogun / Pendeteksi SuhuTubuh di tempat petugas mencatat nama pemilih yang sudah divaksimasi kemudian baru diberikan surat suara beserta sarung tangan plastik dan Masker apabila tidak mengunakan atau lupa membawa, baru kemudian menuju bilik suara untuk mencoblos.
Selanjutnya pemilih memasukan surat suara ke dalam kota suara dan kemudian keluar TPS dengan diberikan tetesan tinta di jari kelingking tangan kiri sebagai tanda sudah menggunakan hak suara
0 Komentar