SPACE IKLAN

header ads

Ternyata Ini Cara Tradisi Masyarakat Dompu Ngaha Kawiri Nolak Wabah Penyakit

Tradisi Kepercayaan Kebudayaan Dompu Ngaha Kawiri Nolak Wabah Penyakit. 

WARTABUMIGORA. Dompu - Memutus mata rantai penyebaran corona covid-19 gencar dilakukan oleh pihak pemerintah melalui medis dan Tim gugus tugas penanganan covid-19 yang ada di berbagai wilayah daerah kota dan Kabupaten sekitar. 

Namun, ada cerita menarik dan berbeda yang dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Dompu NTB  dalam menghadapi wabah bala virus corona yang terjadi dan menyerang siapa saja tanpa pandang bulu Saat ini. 

Masyarakat Dompu pada umumnya punya jurus tersendiri menghadapinya musibah yang mematikan Ini, Tidak hanya corona covid-19, kolera, demam berdarah, dan penyakit lainnya dianggap juga dapat ditangkal dengan pendekatan budaya ngaha kawiri.

"Ngaha kawiri atau makan bubur putih yang terbuat dari beras nasi adalah budaya yang sudah mengakar ratusan tahun. Kebiasaan ini dipercaya bisa menolak bala atau menjauhkan dari marabahaya termasuk virus corona covid-19 seperti saat sekarang,"Ujarnya Syamsudin Firdaus Kades Matua saat ditemui oleh media ini dikediamannya pukul 18:34 wita. 

Acara ngaha kawiri umumnya diikuti oleh anak-anak, namun kali ini berbeda yang dilakukan oleh masyarakat Dusun Samili Desa Matua Kecamatan Woja Kabupaten Dompu NTB Senin (26/07/21). selain ibu-ibu, para Pemuda sampai dengan Bapak-bapak.

"Ritual Ngaha Kawiri dilakukan oleh Ratusan Warga masyarakat itu tepat disepanjang jalur gang Dusun Samili. Kegiatan ini dilakukan oleh masyarakat kami, dipercayai dari turun temurun mampu mengusir bala seperti, Virus corona covid-19 kolera, Demam Berdarah, dan wabah penyakit lainya yang dapat merengut nyawa masyarakat sekitar,"Terangnya.

Secara medis, pemerintah sudah mengambil berbagai langkah serta untuk mengurangi penyebaran corona covid-19. begitu juga dengan Masyarakat yang ada, selain mengikuti anjuran pemerintah seperti PPKM agar tidak tertular covid-19, mereka juga mengambil langkah dengan cara Ngaha Kawiri seperti saat sekarang ini. 

"Sebelum makan bubur itu dilakukan, kami dibacakan doa-doa oleh Tokoh angama Bapak Ustad Mahdon sebagaimana dalam tuntunan Islam. Setelah itu baru kami bersama Ratusan warga yang tinggal di Dusun setempat secara bersama-sama menyantap bubur yang disajikan dalam nampan dan piring besar,"Terang Kades. 

Tambah Syam Firdaus mengatakan, dengan Ritual Ngaha Kawiri (makan Bubur red) itu dilakukan, pihaknya berharap agar semua wabah virus covid-19 dan wabah bala lainya tidak ada lagi (red hilang) untuk selamanya didesa Matua ini. 

"Saya mewakili masyarakat Desa Matua berharap agar dijauhkan dari wabah dan bencana. Apalagi, saat ini warga resah sejak kemunculan corona covid-19. "Semoga saja dengan Ngaha Kawiri, makan bersama ini, virus corona itu tidak ada lagi di Disesa serta daerah ini dan kita semua dijauhkan dari bala bahaya virus tersebut,"harap Kades Matua. (Teguh BM). 

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar