SPACE IKLAN

header ads

Wabup Lombok Utara Hadiri Perayaan Rebo Bontong, Di Gili Meno

Berita Nasional
HEADLINE NEWS
Oleh. Dvd
Editor. L. Muhasan
6 Oktober 2021.

Lombok Utara - Wakil Bupati Lombok Utara Danny Karter Febrianto Ridawan ST MEng Mengadiri acara perayaan mandi safar di Dusun Gili Meno Desa Gili Indah (6/9/21) Hadir pula pada acara tersebut Kadis Pariwisata  NTB Yusron Hadi ST, PLT Kadis Pariwisata KLU Drs. Aenal Yakin ,PLT Kadis Perhubungan KLU Ir. M Wahyu Darmawan serta undangan lainnya. 

Mandi Safar atau Rebo Bontong menjadi ritual rutin masyarakat dimana ritual yang jatuh setiap bulan Safar itu, merupakan perpaduan budaya warga Sasak dan Islam, untuk memohon berkah.

Dalam sambutannya Wabup Danny menyampaikan mandi safar adalah budaya yg harus dijaga dn dilestarikan dan merupakan kegiatan tahunan yang rutin di laksanakan oleh masyarakat Desa Gili Indah.

“ Kegiatan mandi sapar ini menjadi bukti keberadaan pemerintah ditengah masyarakat, dalam situasi dan kondisi apapun terlebih di masa sulit sperti sekarang ini,"ungkap Wabup Danny. 

Mandi safar tahun ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya dikarenakan harus memperhatikan protokol kesehatan dan diselenggarakan sederhana tentu kedepanya kita semua menginginkan tidak ada lagi penambahan kasus posotif didaerah kita dan  pulihnya sektor Pariwasata KLU.

"Saya menghimbau pada masyarakat tidak mengabaikan Prokes guna menjaga diri, keluarga dari virus pandemi covid 19 dan masyarakat yang belum vaksin untuk segera melakukan suntik vaksin,"imbuhnya.

Dalam pada itu Kadispar NTB Yusron Hadi menambahkan agar pelaku wisata di KLU hususnya di Desa Gili Indah untuk menyiapkan diri dan mengambil peran pada  event Internasional Moto GP yang dilaksanakan di Mandalika Lombok Tengah.Pihaknya yakin event tahunan berdampak pada pariwisata yang ada di KLU. 

“Wisatawan yang nantinya datang pasti akan mngunjungi tempat tempat wisata yang ada di NTB termasuk Gili Trawangan, Gili air dan Gili Meno akan menjadi pilihan mereka nantinya” jelasnya.

Acara dilanjutkan dengan "serakalan" (baca barzanji), zikir dan berdoa bersama yang dipimpin tokoh agama setempat.Rangkaian proses ini bertujuan untuk memohon keselamatan dan tolak bala serta dilanjutkan dengan acara mandi bersama di pantai.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar