SPACE IKLAN

header ads

Petani di Bima Mengeluh, Harga Bawang Anjlok Gegara Obat Kimia Naik

Berita Nasional
HEADLINE NEWS
Oleh. Ipul
Editor. L. Muhasan
10 November 2021.

Bima - Seiring berjalannya pandemi covid-19 di negara Indonesia ini bermunculan dari sekian kejadian. Salah satunya dengan anjloknya harga bawang merah membuat petani merugi. 

Pasalnya, harga obat kimia preza misalkan naik dan harga obat kimia lainnya pun ikut naik. Preza dari harga 370 ribu naik menjadi 290 ribu hingga di ecer 410 ribu/botolnya. Belum lagi harga pupuk urea yang subsidi 200 ribu/zak yang dijual oleh para pedagang di pasar. Padahal mestinya harga/zaknya yakni 125 ribu. 

Informasi yang didapat media ini bahwa, petani yang ada di Kabupaten Bima merugi akibat harga bawang merah anjlok dan obat kimia naik. Pasalnya petani yang ada di Kabupaten Bima umumnya harus pinjam uang bank seperti Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan sejenisnya baik Bank dibawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Bank swasta lainnya. Pertanyaannya, dari mana mereka bisa membayar utang di Bank kalau bukan mengharapkan dari harga bawang merahnya. 

Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Serikat Pers Reformasi Nasional (Sepernas) Kabupaten Bima, Syamsudin Al-Haq, SH yang ditemui, Senin 08/11/21 mengatakan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bima dalam hal ini Bupati dan Kepala Dinas (Kadis) Pertanian dan Perkebunan (Distanbun).

" Harus bisa  berjuang nasib para petani yang ada di Kabupaten Bima agar bisa menetralisir harga bawang merah yang sedang anjlok,"katanya. 

Menurut dia, anjloknya harga bawang merah seharga 700 ribu/kwintalnya sementara harga obat kimia, pupuk dan sejenisnya ikut naik. Yang diuntungkan dalam hal ini adalah para pedagang obat-obatan dan penangkar bawang merah. 

" Mestinya dalam hal ini Pemda Kabupaten Bima bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) memikirkan nasib petani bawang merah dan memperjuangkan tentang nasib mereka kedepannya. "Harga pupuk di Kabupaten Bima diecer yang subsidi dijual 200 ribu/zak," Katanya. 

Pantauan media ini bahwa petani bawang merah terpaksa harus menyimpan dan menggantung bawang merahnya untuk dijadikan bibit buat tahun depan oleh karena anjloknya harganya.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar