SPACE IKLAN

header ads

Pengamat Politik UIN Mataram Sebut, Pergeseran Mori Ke Farin Itu Lumrah Jangan Di Pelintir

Arsa Ali Umar.

Oleh. DVD.
Minggu 21 Agustus 2022.

MATARAM --Menanggapi apa yang disampaikan oleh Pengamat Politik UIN Mataram, Ihsan Hamid, kader dan sekaligus pengurus (Wakil Ketua) DPD Partai Gerindra NTB, Arsa Ali Umar  mengatakan, kurang tepat untuk menyandingkan atau menempatkan aple to aple antara pak HBK dengan pak Mori Hanafi, apalagi sampai disimpulkan pak HBK dikatakan takut bersaing dengan pak Mori Hanafi. 

Pak HBK itu adalah anggota DPR RI yang berasal dari Dapil NTB II/Pulau Lombok, yang tidak memerlukan dukungan atau sokongan suara pak Mori Hanafi yang Dapilnya ada di Dapil NTB I/Pulau Sumbawa.

Demikian juga kalau bicara di posisi struktur kepengurusan Partai, pak HBK adalah elit Partai yang sangat berpengaruh di DPP Partai Gerindra, yaitu Ketua BADAN PENGAWAS DAN DISIPLIN (BPD) Partai Gerindra, sedangkan pak Mori Hanafi hanyalah anggota biasa, dan bahkan tidak masuk dalam susunan kepengurusan di tingkat DPD ataupun DPC Partai Gerindra.

Merunut lebih jauh, kalau kita melihat posisi pak Mori Hanafi di Fraksi Partai Gerindra di DPRD Provinsi NTB, pak Mori saat ini sudah bukan siapa siapa lagi ( wakil ketua ataupun koordinator Banggar red ).

"Apalagi kalau kita mau melihat suatu realita yang ada dalam dinamika perjalanan Partai Gerindra di NTB ini."katanya.

Tidak ada satupun tanda tangan pak HBK, baik dalam pengusulan ( Ketua/Sekretaris DPD Prov ), maupun keputusan ( Ketum/Sekjen DPP ), rasanya tidak elok dan tidak bijaksana rasanya jika  semua kesalahan itu muaranya ke pak HBK (kalaupun dianggap ada), hanya kepada pak HBK pribadi.

" Yang saya pahami, sebagai kader senior dan pengurus juga di DPD Partai Gerindra NTB, pak HBK itu orang yang sangat mendengar, sangat realistis, dan sangat senang diajak diskusi." Ujarnya.

" Kita tidak pernah ada bosan-bosannya kalau sudah diajak diskusi dengan beliau." Sambung dia.

Materi-materi diskusinyapun sangat genuin dan langsung ke pokok persoalan.Tidak basa basi dan selalu apa adanya.

" Beliau juga tidak pernah one man show dalam mengambil sebuah keputusan, karena, kalau beliau menganggap ada hal-hal yang urgent dan patut didiskusikan dalam dinamika perjalanan Partai Gerindra NTB, pasti beliau memanggil dan meminta masukan kader2nya." Terangnya.

Menurut dia, Seharusnya pak Mori Hanafi sebagai kader Partai yang dikatakannya sebagai kader terbaik di NTB ini, bisa memberikan contoh yang baik dan benar terhadap sikap dan loyalitasnya kepada Partai.

" Dan menurut hemat saya juga, yang namanya loyalitas atau kesetiaan itu tidak cukup hanya dengan omongan, yang terpenting harus di buktikan dengan perbuatan." Jelasnya.

Harusnya sebagai kader terbaik, beliau harus tetap loyal dan tegak lurus dengan apapun yang telah diputuskan Partai, tidak perlu responsif, apalagi sampai berlebihan.

" Terlebih lagi, persoalan yang diributkan itu juga hanyalah soal kecil, yaitu rotasi atau pergantian posisi jabatan di internal Partai. Yang dalam perjalanan sebuah organisasi itu adalah hal yang biasa." Imbuhnya.

Setelah Pileg/Pilpres 2019 selesai, kita semua tidak ada yang meributkan manakala pak Mori Hanafi kemudian naik sebagai pimpinan DPRD, mengalahkan pak Ridwan Hidayat, yang saat itu jabatannya Ketua DPD, dan perolehan suaranyapun jauh diatas suara pak Mori Hanafi, kalau tidak salah sekitar sepuluh ribuan.

Pak Ridwan Hidayat bisa legowo, tenang, loyal, dan nggak kedengaran bermanuver kesana kemari seperti sekarang ini.

Terkait soal belum di tempatkannya pak Mori Hanafi pada saat ini baik di AKD maupun di Komisi, saya kira tidak perlu ditanggapi yang berlebihan, Mungkin saja Partai sedang menghitung dengan cermat, memikirkan yang tebaik, buat beliau untuk ditempatkan dimana.

" Apalagi santer terdengar khabar bahwa pak Mori Hanafi akan pindah ke Partai lain." Cetusnya.

Menurut dia, justeru sangat dipahami kalau Partai kemudian sangat berhati-hati dalam hal ini. Tapi kalaupun isu terkait perpindahan pak Mori Hanafi ke Partai lain itu benar adanya.

" Saya kira itu juga adalah hak preogratif beliau, dan Partai tidak bisa mencegah atau menghalanginya." Katanya.

Kembali tentang pak HBK, ia yakin beliau tidak akan gegabah dalam mengambil keputusan untuk  mendorong dan mengawal pimpinan DPD Partai Gerindra NTB pada pergantian pimpinan DPRD Provinsi dari pak Mori Hanafi kepada pak Parinduan.

" Dan ini dibuktikan dengan hasil survei Kedai KOPI yang menyimpulkan bahwa 62,1 persen masyarakat NTB setuju dengan pergantian pak Mori Hanafi  ke pak Parinduan." Ujarnya.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar