Hal tersebut di benarkan kepala dinas PM-PTSP Muhammad Rum saat di temui awak media Wartabumigora.id di ruang kerjanya usai menghadiri rapat evaluasi bersama para pihak yang berlangsung di aula kantor dinas PM-PTSP.
" Alhamdulillah dari hasil rapat evaluasi PT GNE yang di hadiri oleh teman teman dari Pemda KLU dan juga dari provinsi dalam hal ini kepala biro ekonomi," katanya.
Kepala biro hukum dan kepala ESDM dengan point kesepatan sebagai berikut yakni PT GNE akan mengakhiri segala bentuk aktivitas dan oprasioanalnya yang di lakukan selama ini di Gili Trawangan dan Gili Meno pada tanggal 15 Oktober 2022 mendatang.
"Kenapa harus tanggal 15 Oktober 2022 itu sebagai bentuk toleransi kita kepada PT GNE dan kebetulan di tanggal itu merupakan batas akhir pembayaran dan kita juga tidak mau melihat PT GNE rugi,"pungkasnya.
Setelah itu, akan menjadi kewenangan penuh PDAM Amerta Dayan Gunung untuk mengelola dan melakukan pendistribusian air bersih untuk masyarakat di wilayah Gili Matra.
"Rum juga menyampaikan bahwa setelah ini biro hukum akan melakukan kajian hukum sebagai dasar saya untuk mencabut izin yang selama ini pernah kita berikan, tapi yang terpenting itu adalah pada tanggal 15 Oktober 2022 PT GNE sudah berhenti beroperasi di wilayah Gili Trawangan dan Gili Meno,"tegasnya.
Saya juga menghimbau kepada masyarakat khususnya masyarakat yang ada di kawasan Gili Matra untuk segera melakukan penyambungan jaringan distribusi air bersih dengan PDAM jangan sampai setelah tanggal 15 Oktober nanti masyarakat baru ribut karena sejak dini sudah kita ingatkan untuk jangan abai.
Terkait PT GNE dalam hal ini sangat legowo dan gentelmant dan patut kita berikan apresiasi juga kepada PT GNE atas kontribusinya yang sangat luar biasa dalam penyediaan air bersih untuk masyarakat Gili Trawangan dan Gili Meno selama ini.
0 Komentar