Jeritan tangis para petani ini dirasakan oleh BEM SI Rakyat Bangkit yang merupakan aliansi mahasiswa dari beberapa kampus. Bertempat di gedung MPR/DPR, 27/09/2022 dalam aksi menyampaikan beberapa tuntutan, diantaranya :
1. Mengoreksi dan membatalkan proyek strategis pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat;
2. Menuntut dan mendesak menghentikan kriminalisasi terhadap petani, nelayan dan masyarakat adat atas konflik agraria;
3. Menuntut dan mendesak agar pemerintah menyelesaikan reforma agraria serta konflik agraria struktural;
4. Menuntut dan mendesak pemerintah mencabut UU yang mempermudah perampasan tanah serta UU Cipta kerja;
5. Menuntut dan mendesak pemerintah mencabut UU kenaikan BBM.
Melihat animo dari mahasiswa tersebut, Komisi IV yang diwakili oleh fraksi PKS menemui mahasiswa, melalui perwakilannya Bpk. Slamet dan dr. Hermanto meneriman aspirasi dan menyadari bahwa profesi petani ini sedang berada diujung tanduk dengan kebijakan-kebijakan yang ada.
"Pemerintah harus menjawab tantangan yang diberikan oleh Bapennas, bahwa 2065 apabila tidak ada kebijakan yang revolusioner maka profesi petani akan hilang dari Indonesia, Pemerintah wajib hadir dan menjaga agar kesejahteraan petani meningkat, jangan hanya terfokus pada produksi-saja. Oleh karena itu harus ada evaluasi atas semua regulasi yang bertumpu pada import hingga menyengsarakan petani." Ujarnya.
Mahasiswa berkomitmen untuk mengawasi jalannya pemerintahan saat ini, seandainya tuntutan tidak dipenuhi mahasiswa berjanji akan menurunkan massa yang lebih besar lagi.
0 Komentar