Cianjur, WARTABUMIGORA - Beberapa jam setelah gempa tektonik 5.6 magnitudo meluluhlantakan sebagian kabupaten Cianjur Jawa Barat, Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) UPN Veteran Jakarta, telah membangun posko di Desa Gasol, Kecamatan Ciguneng, Cianjur.
Menurut Tarissa, kondisi desa Gasol termasuk parah. “Mereka membutuhkan bantuan air bersih dan kesehatan,” katanya melalui saluran telephone selular.
“Semalam kita melakukan koordinasi dengan aparat desa dan BNPB setempat,” lanjut Tarissa salah satu team Quick Responses (QR) Girigahana.
Pagi ini, BNPB meminta posko Girigahana dijadikan posko kesehatan dan penyediaan air bersih. “Kami berhasil menghidupkan jaringan air bersih dan segera disalurkan kepada warga yang membutuhkan,” sambung Lail Akbar Nugraha selaku ketua team QR.
Sementara Nabil Ketua Umum Mapala Girigahana yang berada diposko induk (Pondok Labu) mengatakan, hari ini (Selasa) akan diberangkatkan team kedua yang berjumlah 6-8 orang sekaligus membawa kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dilokasi bencana.
Mapala Girigahana UPN Veteran Jakarta, melalui quick response team (QR) telah memberangkatkan 15 anggotanya. Team terbagi dua: Medis dan SAR. Disamping itu tim juga membawa bantuan berupa obat-obatan, makanan, selimut dan lain-lain dengan 3 (tiga) mobil double cabin.
Girigahana merupakan UKM tertua di UPN Veteran Jakarta dan sudah berusia 41 tahun. Selain tempat menyalurkan hobi (caving, rock climbing, arung jeram dan mountaineering), Girigahana terlibat aktif dalam berbagai bencana alam.
“Saya sangat mengetahui kiprah Girigahana dalam tanggap bencana,” kata Hendri Wijaya, selaku Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Jakarta.
Dalam berbagai kesempatan Girigahana memang tercatat aktif memberi bantuan, terutama untuk wilayah terkena gempa di Jabodetabek dan wilayah Jawa.
“Sebagai Mahasiswa Pecinta Alam kami selalu terpanggil untuk selalu terdepan dalam hal kemanusiaan,” tegas Lail.
0 Komentar