SPACE IKLAN

header ads

Grup 3 Batalyon 33 Kopassus Menangkan Lomba Penulis Sejarah Tentang Ini

Lomba Penulisan Sejarah Infanteri Tahun 2022 dimenangkan Grup 3 Batalyon 33 Kopassus.

Oleh. Mell
Senin 19 Desember 2022.

JAKARTA, WARTABUMIGORA - Belajar sejarah munculnya korps Infanteri artinya belajar tentang bagaimana asal muasal berdirinya korps Infanteri bisa sampai besar seperti saat ini.

Hal itulah yang sedang diaktualisasikan oleh tim sejarah dari Yon 33 Grup 3 Kopassus, mereka berhasil menjuarai lomba penulisan sejarah Infanteri yang diselenggarakan oleh Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif). Senin (19/12/2022).

Dalam pembuatan sejarah, tim mengaku mengalami beberapa kesulitan dalam pengumpulan bahan dan data tentang sejarah Infanteri.

Siang dan malam tidak menghalangi tim untuk mencari bahan tersebut di perpustakaan satuan maupun Disjarahad serta menemui langsung pelaku sejarah baik sesepuh Infanteri, ahli sejarah maupun mantan pejuang 45.

”Kami kesulitan karena untuk membuat sejarah Infanteri ini kami harus mencari sumber data yang valid dan terpercaya. Selama 6 minggu kami mengolah data dan menganalisis serta baru bisa menyimpulkan sejarah Infanteri ini,” ujar Danyon 33 Grup 3 Kopassus Mayor Inf Saiful Arif, S. Sos., M. Han dalam konferensi pers di Graha Yudha Wastu Pramuka Pussenif.

"Alhamdulillah Yon 33 berhasil mendapatkan kesempatan untuk konsultasi langsung dengan salah satu ahli sejarah terkait korps Infanteri. Dengan motivasi dan dorongan dari ahli sejarah ini kembali bersemangat dalam proses pembuatan sejarah Infanteri" imbuhnya.

Untuk diketahui, Danyon 33 ini berhasil menyisihkan 139 peserta yang berasal dari para Dansat korps Infanteri dalam lomba penulisan sejarah Infanteri.

Tujuan dari pembuatan sejarah Infanteri ini adalah agar diketahui sejarah terbentuknya korps Infanteri yang akan dijadikan hari lahir atau Hari Ulang Tahun Korps Infanteri secara valid dan terpercaya.

”Tentunya bahagia atas prestasi yang diraih Yon 33 Grup 3 Kopassus. Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya buku sejarah Infanteri sehingga kami sampai bisa menjadi juara 1,” ujar lulusan Akmil 2005 ini.

Danyon berharap dengan buku sejarah Infanteri yang telah dibuat, bisa dijadikan bahan masukan bagi komando atas dalam menetapkan hari lahir atau terbentuknya korps terbesar di Angkatan Darat ini.


Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar