MATARAM, WARTABUNIGORA -Di tunjuknya PKM Gangga oleh Unicef sebagai pilot proyek penanganan stunting terbaik di Kabupaten Lombok Utara bukan tanpa sebab dan alasan.
Ada banyak ketentuan dan trobosan yang di lakukan oleh Kapus Gangga Sabri yang mesti di penuhi sehingga pihak Unicef menjatuhkan pilihannya kepada PKM Gangga diantaranya :
Petugas gizi dan nakes PKM Gangga sangat proaktif turun ke masyarakat dalam membina dan mensosialisasikan semua kader posyandu di desa terkait pengukuran Lila Mandiri oleh keluarga sebagai alarm deteksi awal gizi buruk dan stunting, yang kita lakukan di 83 posyandu dari 8 desa yang ada di kecamatan Gangga.
Dalam hal kegiatan tersebut desa Bentek di tunjuk langsung oleh pihak Unicef dalam prestasinya menekan angka Stunting hingga 13,9%.
" Semua ini merupakan prestasi bersama, karena adanya kolaborasi kolektif semua pihak bukan personal,"beber Kapus Gangga Sabri di Aston Inn Mataram usai menjadi narasumber pada acara lokakarya yang di selenggarakan pihak Unicef, Kamis ( 19/01/2023 ).
Pada acara lokakarya tersebut Sabri memaparakan point penting atau kiat kiat yang terus menerus dilakukannya bersama jajaran yakni dengan memaksimalkan peran petugas gizi PKM dalam membina dan mensosialisasikan kader posyandu, dalam hal ini pemdes kita munta agar menganggarkan 30% anggaran desanya dan kami sendiri juga akan menganggarkan dari dana BLUD untuk tenaga gizi yang akan mendampingi 8 desa yang ada di wilayah kecamatan Gangga.
0 Komentar