SPACE IKLAN

header ads

Sapi Luar Daerah Masuk ke NTB, Sapi Sumbawa dan Dompu Tak Laku

Foto. Istimewa. 

Oleh. Nkmn
Minggu 11 Juni 2023.

SUMBAWA, WartaBumigora -- Akibat kebanyakan pasokan Sapi Jakarta gabungan Jawa Bali yang berjumlah sekitar empat ribuan lebih ekor di Jabodetabek membuat sejumlah Sapi Sumbawa Bima Dompu (Sambo) terancam merugi dan gulung tikar bahkan barangnya tak laku sehingga meninggalkan luka yang sangat dalam bagi sejumlah peternak yang sudah susah payah membawa dari kampung ke Jakarta.

Seperti yang dialami Jubair (38),  warga Desa Piong, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Jaber mengaku merugi hingga ratusan juta rupiah.

Jaber yang sebelumnya memiliki 83 ekor sapi terpaksa yang laku hanya  24 ekor sisanya masih 51 ekor yang belum laku dan barusan lagi 4 ekor laku dengan harga murah.

Ia merasa gundah hatinya khawatir sewaktu-waktu sapi yang telah dipeliharanya selama bertahun-tahun tersisihkan karena droping sapi bali dan jawa yang bombastis.

"Harusnya 24 ekor itu harganya bisa lebih, tapi karena banyak pesaing hanya laku Rp 9 juta, seharusnya ada yang 24 juta, 22 jt dan paling minim 19jt" kata jaber di kandangnya, Minggu (29/5/2023).

Kesedihannya tidak berhenti sampai di situ. Sebanyak 72 ekor di Tanah Merah dan 11 ekor yang dititipkan Kandang Depok pun hingga saat ini belum ada yang laku sementara hari raya haji akan segera tiba dan anak istrinya menunggunya di rumah.

Padahal suplai vitamin, obat-obatan, dan ramuan tradisional dan pakan yang bagus bagus terus diberikan agar sapinya sehat gemuk biar cepat laku dan terjual.

"Kalau total ya kira-kira lebih dari Rp 850 juta-an, belum termasuk biaya perawatannya itu, ongkos serta lainnya" tambahnya.

Lebih lanjut, Jaber berharap juga kepada pemerintah terutama Pemprov DKI maupun Pemda setempat mensiasati hal ini dengan regulasi yang baik dan tidak merugikan para peternak luar jawa.

"Ya harus ada aturan yang dibuat, karena sapi kita sudah dirangsek masuk  oleh munculnya sapi jawa dan bali secara sporadis" katanya.

Kondisi ini tidak hanya dialami Jaber, ratusan peternak lain juga mengalaminya.

Sebab, dari total 83 ekor sapi yang diangkutnya dengan susah payah dari kampung halaman di Desa Kabupaten Bima, 51 ekor di antaranya hingga kini belum laku, sisanya pun masih banyak.

Akibatnya, target produksi dan capaian peternak NTB anjlok. Biasanya jelang lebaran idul kurban begini warga Jakarta menyerbu sapi Bima Dompu Sumbawa namun kini tidak lagi.

" Warga Jakarta saya harapkan bisa membeli lagi sapi kami sapi Bima Dompu Sumbawa karena ternak kami sangat sehat dan terjangkau untuk dikonsumsi," pintanya pada media.

Ia menambahkan dengan keadaan ini jangan sampai dirinya bersama teman teman peternak tidak dirugikan.

" papo tidak apa apa asal jangan dirugikan kita siap untuk melelang hewan ternak kita yang enggak laku," pungkasnya.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar