SPACE IKLAN

header ads

SMPN 1 Madapangga Diduga Pungli Uang Wisuda Peserta Didik, Ini Kasusnya !

Foto. Ilustrasi. 

Oleh. WB
Sabtu 10 Juni 2023.

BIMA, WartaBumigora -- Dugaan adanya proses mal administrasi untuk kelulusan tingkat SMP/MTs kembali terjadi, prosesi kelulusan atau tamat sejumlah Peserta Didik  Tahun Ajaran 2022/2023 pada SMPN 1 Madapangga yang beralamat di Desa Dena Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima menuai kontroversi.

Hal tersebut berawal dari keluhan beberapa wali murid  yang nggan di sebut nama nya saat di temui awak media di kediaman nya di desa Bolo, Rade, Dena, Ncandi, Monggo dan Tinda Kecamatan Madapangga.

Narasumber pun menyampaikan bahwa di tahun ajaran 2022/2023 saat wisuda pesdik kami diwajibkan membayar uang uang wisuda kepada pihak SMPN 1 Madapangga.

 Yang menerima uang tersebut adalah pihak SMPN 1 Madapangga yang di Kepalai Doktorandus Lukman Hasan, M.Pd.

Uang tersebut untuk wisuda atau tamat mengakhiri studi di SMPN 1 Madapangga layaknya orang yang mau di sarjanakan.

 Kemudian para wali murid tersebut menceritakan bahwa keputusan pihak sekolah dalam menarik itu sangat membebani para orang tua sebab diduga tanpa kesepakatan dan sangat memberatkan adanya.

Salah satu kakak dari saksi korban peserta didik asal Desa Bolo Agus dan Gufran mengungkapkan hal tersebut panjang lebar di kantor redaksi, Sabtu 10 Juni 2023.

" Iya benar, itu bukan dugaan lagi bang tapi fakta dan nyata ada pungli di proses akhir pembelajaran anak dan adik kita yang menimba ilmu pada SMP N 1 Madapangga," bebernya.

SMPN 1 Madapangga kerap diterpa isyu yang tidak sedap sejak tahun 2016/2017 sekolah tertua dan terfavorite yang pernah menyandang status sekolah standar nasional ini pernah disorot dalam pengelolaan keuangan berupa dana bos hingga pemotongan gaji guru serta lainnya.

Sekolah yang memiliki jumlah siswa hampir 2 ribu orang ini memang kerap membuat masalah bahkan bukan isu lagi. Hanya saja internalnya sangat rapi dan tidak mau terbuka ke publik terkait manajemen di sekolah tua itu.

Kepala SMPN 1 Madapangga, Doktorandus Lukman Hasan MPd Saat dihubungi via telepon Sabtu (10/6) menepis hal itu.

Sambil tergesa gesa Kasek yang baru menjabat sekitar seumur jagung itu berkelit dan sangat terbata bata menjawab konfirmasi media,

" Itu tidak benar, uang siswa sudah kita kembalikan," ucap Lukman yang nyambi jadi Pengelola UHABI di Bolo.

Selain itu lukman pun meminta kepada para orang tua peserta didik yang merasa dipunguti agar menghadap dirinya di SMPN 1 Madapangga Jl Lintas Dena Campa,

" Jangan berkoar-koar di medsos silakan yang belum ambil uangnya hubungi pihak sekolah," tuturnya srmbari bergegas mematikan hp dan menyatakan dirinya mau pulang dan tidak mau menerima tamu di ruang kerjanya.

" Mohon maaf saya sudah siap siap mau balik rumah ini pak mohon jangan ke kantor," larangnya.

Beberapa hari terakhir, memang sedang viral prmaksaan penaruhan uang untuk wisuda anak anak mulai TK hingga SMA di Bima.

Tidak hanya menimpa wilayah Kabupaten saja melainkan juga Kota Bima.

Salah seorang walimurid Kota Bima, Afni yang juga anggota FGII asal Lelamase  pun mengakui hal tersebut,

" Iya di Kota sempat ada namun karena merasa malu di tanggapi sejumlah walimurid pungli itu langsung meredah," ungkap Afni.

Hingga berita ini dirilis belum ada pihak terkait yang bisa dihubungi soal pungli di SMPN 1 Madapangga namun media akan tetap membangun komunikasi yang intens guna mencarikan solusi terbaik agar anak bangsa tidak menjadi korban.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar