SUMBAWA,WartaBumigora - Pakar Politik dari Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi menyampaikan sejumlah catatan penting terkait Deklarasi pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Anies Rasyid Baswedan - Muhaimin Iskandar (Amin) yang dilakukan di Hotel Yamato Surabaya Jawa Timur, sabtu (2/9).
Dalam analisa politiknya Burhanuddin menyebutkan bahwa kedua tokoh ini bukan orang baru. mereka kenal sejak lama, sejak menjadi aktivis mahasiswa di Universitas Gajah Mada (UGM).
"Mereka berdua memang berasal dari fakultas yang berbeda. satu dari fisipol dan satunya dari Fakultas Ekonomi. tapi, keduanya memiliki jam terbang sebagai aktivis sejak lama. Dan kebetulan berasal dari dua organisasi besar keislaman Mas Anis dari HMI sementara Gus Muhaimin berasal dari PMII,"ungkapnya dalam breaking news yang disiarkan langsung oleh Metro TV.
Menurutnya, keduanya mengatakan cinta yang dalam terhadap Indonesia. selain itu tentu saja kalau kita amati keduanya juga mencoba mengingatkan memori lama berkaitan dengan sejarah kakek buyut mereka yang berawal dari Surabaya Pak Rasyid Baswedan kakek dari Mas Anis maupun KH.Samsuri kakek buyut dari seorang Muhaimin Iskandar.
"Semuanya bertemu dan berjuang di Surabaya sepertinya memang ada semacam keinginan untuk memutar kembali memori itu, " paparnya.
Lanjutnya, untuk menarik simpati warga NU khususnya dan warga Jawa Timur secara umum karena seperti yang tadi saya katakan bahwa Jawa Timur adalah kunci.
"Jadi sukses tidaknya pasangan ini berlayar dan sekaligus menarik dukungan, satu seberapa besar warga Jawa Timur yang melirik Mas Anis dan Gus Muhaimin di kertas suara nanti.
Yang kedua, untuk itu diperlukan soliditas terutama dari PKB karena saya tadi sampaikan sejak Pemilu Pilpres 2004 pertama kali sampai sekarang kita tahu Jawa Timur dan Jawa Tengah ada kunci, "sebutnya.
Tambahnya, Jawa Timur adalah basis PKB. Jadi, kalau misalnya PKB gagal untuk menjual Anis dan gus muhaimin khusus semua ini kepada warga Jawa Timur tentu berat buat Nasdem atau koalisi partai pendukung Anis yang lain. Karena, kuncinya adalah Jawa Timur dan PKB tentu menjadi tulang punggung.
"Pasangan ini dalam rangka memastikan suara Jawa Timur bisa Solid setidaknya tidak didominasi oleh Ganjar atau Pak Prabowo. nah, kalau misalnya Jawa Timur Taruhlah kalah tipis sementara di Sumatera di Jawa Barat di Banten Mas Anis bisa unggul atau unggul tipis, itu tentu akan menciptakan kejutan. Tetapi, kalau misalnya Jawa Timur kalah dan kalah telak seperti hasil survei per hari ini maka ini hanya dapat 20% tentu berat buat Mas Anis dan Gus muhaimin, "cetusnya.
untuk bisa mengunci sambung Burhanuddin, kemenangan ditingkat nasional. Jawa Timur adalah kunci dan kunci itu sangat tergantung oleh soliditas PKB dan tantangannya tidak muda. Karena dibanding dengan pemilu sebelumnya PKB dan NU relatif terbelah, tidak sesolid sebelumnya.
"Nah masih ada waktu tentu saja buat PKB untukmengkonsolidasikan kekuatan dan menyatukan Sekian banyak terutama basis-basis NU kultural dalam rangka mendukung pasangan ini, "pangkasnya.
0 Komentar