LOMBOK BARAT, WattaBumigora - 10 Hotel, Restoran dan Hiburan atau Pub di Lombok Barat menunggak pajak mencapai Rp11.058.000.000 Untuk menagih para wajib pajak ini, Pihak Pemkab pun menyerahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Mataram. Pemkab melibatkan Kejari dengan memberikan Surat Kuasa Khusus (SKK) kepada lembaga Adhiyaksa tersebut.
Dari data Bapenda yang dipadukan dengan pihak Kejaksaan, daftar hotel, pub, dan restoran yang tercatat masih menunggak pajak diantaranya The Santosa Villas & Resort senilai Rp7,4 miliar, PT Green Enterprise Golong Rp1,24 miliar, Kebun Vila Rp426 juta, Hotel Bintang Senggigi Rp214 juta, PT Loligo Brama Lestari Rp263 juta, Belina Bar & Restaurant Rp380 juta, Sasak Garden Rp639 juta, Blue Safir Cafe & Karaoke Rp61 juta, Mekar Senggigi Club Rp310 juta dan PT Reso Seravan Mandiri Rp125 juta.
Kabid Pelayanan Bapenda Lobar Arya Damarwulan menjelaskan, 10 WP terdiri dari hotel, restoran dan hiburan ini termasuk yang di SKK kan Pemkab ke kejaksaan. "Ya itu kita SKK kan ke kejaksaan, itu salah satu upaya kita menagih,"jelas Arya Damarwulan, Kamis (14/9). Dikatakan tunggakan pajak ini tersebar di beberapa WP, tidak satu WP saja. Namun yang paling besar tunggakan pajak itu ada di salah satu hotel di kawasan Sengigigi mencapai 7,4 miliar lebih.
Bahkan saat ini tim Bapenda bersama kejaksaan sedang turun melakukan penagihan ke pemilik hotel di Yogyakarta. 10 WP yang menunggak pajak ini, membuat perjanjian pembayaran dengan kejaksaan, dan masing-masing WP ada keanggunannya untuk mencicil hutang pajaknya. Langkah ini dilakukan untuk memaksimalkan dan mempercepat penagihan utang pajak ini, sehingga bisa mengurangi catatan utang pajak WP di Lobar. "Ini langkah-langkah kita, termasuk dengan Kejaksaan,"ujarnya.
Selain melibatkan Kejaksaan, pihak Bapenda juga mengintensifkan penagihan dengan menurunkan tim ke pada WP. Bapenda melakukan gerakan Menagih Setiap Hari (Mentari). "Kita juga intens turun menagih melalui tim mentari,"Imbuhnya.
0 Komentar