LOMBOK BARAT, Wartabumigora - Pusat Data dan Informasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI melakukan verifikasi dan validasi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) milik Kabupaten Lombok Barat.
Kegiatan ini berlangsung di tiga lokasi berbeda yakni lokasi pertama di Dusun Sandongan Desa Saribaye, lokasi kedua di Kemaliq Lingsar Pura Lingsar dan di Desa Dasan Tereng Kecamatan, Narmada. Proses verifikasi dan validasi WBTB dilaksanakan pada hari Kamis (26/10/2023).
Tim verifikasi dan validasi WBTB Pusdatin Kemdikbudristek terdiri dari Nurina Rachmita selaku koordinator tim, Anisya Oktaviana Anindyatri sebagai statistisi ahli pertama, Marwati dan Nurdjanah selaku anggota. Tim Kemdikbudristek dalam melaksanakan proses verifikasi dan validasi didampingi oleh Tim Dikbud Lobar yakni Dewi Asmara Junita selaku Pamong Budaya dan koordinator tim.
Tim verifikasi dan validasi diterima langsung oleh Kepala Desa Saribaye Abdurrahman dan jajarannya di Kantor Desa. Dalam sambutannya Abdurrahman menyampaikan bahwa Sendratari Kayak Sandongan merupakan salah satu warisan kekayaan budaya yang terus dijaga eksistensi sampai saat ini. Untuk menjaga agar tidak punah karena Kayak Sandongan sudah menjadi cagar budaya warisan budaya tak benda maka harus banyak melahirkan generasi penerus supaya Kayak Sandongan tetap maju.
"Kayak Sandongan bisa eksis dan semakin maju karena bisa melahirkan generasi penerus untuk melestarikan budaya seni drama tari Kayak Sandongan", tuturnya.
Koordinator Tim Pusdatin Kemdikbudristek Nurina Rachmita menyampaikan tujuan Kementerian mengadakan kegiatan verifikasi dan validasi lapangan terhadap cagar budaya Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) yakni dalam rangka menyiapkan bahan platform digital. Memastikan semua WBTB masih ada dan aktif dalam melestarikan budaya dan tetap terjaga eksistensi di tengah masyarakat.
"Tujuan kegiatan ini untuk menyiapkan bahan platform digital semua cagar budaya WBTB", terangnya.
Sementara itu Suparman Taufik selaku pengelola Kemaliq Lingsar menceritakan kepada Tim Pusdatin tentang budaya Perang Topat. Pelaksanaan budaya Perang Topat yang dilaksanakan secara turun temurun oleh masyarakat suku Sasak antara umat Muslim dan Hindu.
"Apresiasi anak muda sangat tinggi, budaya Perang Topat diwarisi secara turun temurun dari generasi ke generasi dan tidak akan terjadi perubahan pelaksanaan", ceritanya.
Sebagai diketahui bahwa Kabupaten Lombok Barat telah memiliki Warisan Budaya Tak Benda yang telah disahkan oleh Kemdikbudristek RI yakni Budaya KAYAK SANDONGAN tahun 2018, Budaya PERANG TOPAT dan GANDRUNG DASAN TERENG tahun 2019.
Sendratari Kayak Sandongan berasal dari Dusun Sandongan Desa Saribaye Kec. Lingsar, Kayak Sandongan terdiri dari Drama Sandongan, Tari Putri Jempiring, Tari Amaq Darni diiringi Gending Telagawru dan Tari Ida Bagus diiringi Gending Ida Bagus Dalem.
Sedangkan Budaya Perang Topat merupakan kekayaan budaya yang berasal dari Desa Lingsar Kec. Lingsar. Kegiatan budaya ini dilaksanakan di Kemaliq Lingsar Komplek Pura Lingsar setiap bulan 9 menurut warige Sasak atau pada bulan tanggal 27 November masehi.
Warisan Budaya Tak Benda yang terakhir yakni Tari Gandrung berasal dari Desa Dasan Tereng Kec. Narmada.
0 Komentar