SPACE IKLAN

header ads

Diskominfotik NTB: Memerangi Hoax Tugas Bersama Stakeholder dan Masyarakat

Foto. Istimewa.

Minggu, 4 Februari 2024.
Oleh, Lalu.
Editor, Lalu Muhasan.

𝓦𝓪𝓻𝓽𝓪𝗕𝗨𝗠𝗜𝗚𝗢𝗥𝗔.𝗠𝗔𝗧𝗔𝗥𝗔𝗠-Kadis Kominfotik NTB Dr. Najamuddin Amy, S.Sos, MM menyatakan bahwa masih ada persepsi masyarakat secara umum bahwa pembangunan bangsa dan daerah hanya menjadi peran pemerintah saja. Padahal semua stakeholders adalah subjek dan objek pembangunan. Tugas pemerintahan, pelayanan dan kemasyarakatan di era ini harus dilakukan secara sinergi dan kolaboratif. Termasuk memerangi Hoax, fakenews, hate speech di media sosial menjadi tanggung jawab dan peran kolaborasi bersama semua elemen bangsa.

“Karenanya dalam teorinya itu ada tiga domain yang berperan agar negara dan pemerintahan dan  masyarakat kita ini maju yakni Government (Pemerintah), Private Sector (Dunia Usaha) dan Civil Society (Masyarakat). Masyarakat ini direfresentasikan oleh Komunitas, NGO dan kelompok2 pemerhati berbagai persoalan bangsa,” kata Kadis Kominfotik NTB pada Advokasi dan Koordinasi dengan Pemangku Kepentingan dan Masyarakat untuk Penguatan Deteksi dan Memerangi Hoaks terkait Isu Kesehatan di tujuh Kota di Indonesia di Lombok Plaza Convention & Hotel Mataram, Jumat, (2/2/2024).

Saat membuka kegiatan tersebut, Bang Najam sapaan familiar Kadiskominfotik ini mengingatkan bahwa tiga unsur ini harus berperan. Dalam hemat Bang Najam, kegiatan Mafindo ini setidaknya telah meringankan tugas pemerintah. Semua unsur harus memiliki komitmen dan berkewajiban untuk mengentaskan kemiskinan, pendidikan yang masih rendah sampai dengan urusan berita bohong atau hoaks. 

“Saya sudah lama bertemu dengan banyak teman-temen CSO NGO baik dalam dan luar negeri terkait untuk mempasilitasi programnya ke Provinsi maupun di kabupaten/kota di NTB,” kata Bang Najam dihadapan seluruh Kepala Bidang lingkup Diskominfotik NTB dan puluha peserta lainnya.

Menurut Bang Najam, sosialisasi, edukasi dan penyebaran informasi massif oleh Diskominfotik terkait pencegahan dan penanggulangan informasi hoaks ini sudah dilakukan dan terus berkelanjutan. Karena itu dari tuju kota di Indonesia yang menjadi sasaran kegiatan Mafindo ini, tidak salah memilih Provinsi NTB. Seluruh steakholder semua kita libatkan. 

Ia mencontohkan, salah satu bukti nyatanya itu sangat erat kaitannya dengan kesehatan yakni  keterlibatan Dinas Kominfotik NTB dengan membuat Aplikasi Corona pada saat Covid-19 dengan melibatkan seluruh steak holder yang ada.

Ia juga menyebut contoh lain seperti menyebarnya berita hoaks di tahun 2019, dimana akan terjadi gempa besar di selatan Lombok. Tentu saja dengan berita hoaks tersebut berdampak negatif bagi pada seluruh aktivitas keseharian masyarakat bahkan melumpuhkan roda perekonomian masyarakat.

“Karena itu saya mengajak kita semua untuk tetap berjuang dan menjadi yang terdepan dalam melawan dan memerangi hoax ini. Karena jangan sampai NTB ini rugi karena persoalan berita hoaks yang menyesatkan dan merugikan semua pihak,” tutupnya.

Manager Patnership Mafindo Pusat Dewi Sari melaporkan, tujuan acara ini diskusi bagi penguatan penanganan dan pencegahan informasi hoaks khususnya di Kota Mataram. Selain itu membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemahaman isu kesehatan dan cara menyikapinya. 

Selanjutnya, membangun kepedulian pemangku kepentingan setempat mellaui aksi nyata dalam menangani hoaks pada isu kesehatan (kejadian ikutan pada pasca Imunisasi, kesehatan Ibu dan Anak, Vaksin dan penyakit tidak menular lainnya. Menghasilkan kesepakatan bersama untuk tindak lanjut di lapangan dan pada diskusi berikutnya akan dilakukan pembahasan  lebih jauh mengenai hasil dari tindaklanjut ini. 


Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar