SPACE IKLAN

header ads

Sempat Raih Puluhan Ribu Suara, Caleg DPR RI dari Nasdem Cucu Purnamasari Berharap Doa dan Dukungan

Foto. Istimewa.

Kamis, 22 Februari 2024.
Oleh, Laila.
Editor, Lalu.

𝓦𝓪𝓻𝓽𝓪𝗕𝗨𝗠𝗜𝗚𝗢𝗥𝗔,𝗟𝗢𝗠𝗕𝗢𝗞 𝗕𝗔𝗥𝗔𝗧-Calon Legislatif (Caleg) DPR RI nomor urut 8 dari partai Nasdem Cucu Purnamasari Zulaiha,S.PSi., sempat meraih suara tertinggi pada sistem Sirekap. Namun belakangan suaranya di aplikasi tersebut drop dan hilang, sehingga pihaknya pun mempertanyakan hal itu. Tidak saja dirinya, namun juga sejumlah Caleg Kabupaten/Kota mengeluhkan suara berkurang atau hilang di sistem aplikasi Sirekap tersebut. 

Cucu Purnamasari pun berharap doa dan dukungan masyarakat agar Perolehan suaranya bisa melenggang ke Senayan. "Kami berharap doa dan dukungan agar lancar dan perolehan suara bisa lolos ke Senayan (DPR RI)""harap dia, kemarin dikonfirmasi media. Kendati demikian ia pun memberikan masukan ke pihak KPU terkait sistem Sirekap. Dimana aplikasi Sirekap ini terkesan bermain-main dengan hasil perolehan suara Pemilu dan caleg. "Karena ini situs resmi KPU ini, Dan itu menjadi acuan publik,,"tegasnya. 

Kendati kata dia, pihak KPU menyampaikan kalau Sirekap ini alat bantu. Akan tetapi perlu diingat, bahwa ini produk atau situs resmi dari lembaga resmi dan dibiayai bukan buatan orang luar. Lantas ia pun mempertanyakan bagiamana pertanggung jawaban situs Sirekap ini ke publik. Sebab bukan hanya caleg DPR RI yang dirugikan karena berkurang suaranya, namun Caleg DPRD kabupaten juga mengalami hal yang sama. Menurutnya, hal ini menimbulkan keresahan di bawah. Sehingga legitimasi hasil Sirekap yang dihajatkan menjadi bagian langkah demokrasi patut disanksikan legitimasi nya. Ia sendiri mengaku pengurangan suara nya sangat signifikan. Hampir setiap hari berkurang ribuan suaranya. 

Kalau mengacu hasil Sirekap itu, dari awal ia mendapatkan. Bahkan ditanggal 20 Februari pada pukul 15.00, suaranya mencapai 34 ribu lebih, "namun hanya jarak tiga jam justru drop lagi, kembali ke 4-5 ribu sekian, kemana suara itu siapa yang ambil?"tanya dia. Yang menjadi pernyataannya, antara suara yang masuk dari TPS dengan pergerakan perolehan suaranya tidak sesuai. Malah cendrung terus menurun. Dari awal suaranya mencapai 7.000, kemudian progres suara masuk 30 persen malah suaranya turun ke 4.000 lebih suara, kemudian pegred suara masuk 50 persen naik sedikit menjadi 6 ribu. 

Kemudian pada angka 60 persen lebih, justru turun menjadi 5.400 lebih. Anehnya suaranya turun lagi selang beberapa jam menjadi 4.000 lebih. Kemudian sempat naik signifikan pada input suara TPS 65 persen menjadi 34 ribu. "Tapi drop lagi, ke 4-5 ribu, dengan input data TPS se pulau Lombok total 11.530 sudah diupload 8.000 TPS, kita kehilangan suara banyak sekali," sesalnya. Ia menambahkan pihaknya pun memperkuat bukti C1 dengan sebaran suara hampir di se pulau Lombok. "Kita terus perkuat C1,"tegasnya. 

Hal serupa dialami caleg Kabupaten Lobar yang tidak mau disebutkan namanya. Dari data Sirekap, per tanggal 20 Februari lalu, suaranya mencapai 1.300 lebih pada pukul 17.00. Namun berkurang signifikan menjadi 522 pada malam harinya, hanya berselang beberapa jam saja. Paddhal dari C 1 yang dipegang saja suaranya melebihi angka itu. Dikonfirmasi terkait hal ini, komisioner KPU Lobar Riadi mengatakan terkait persoalan Sirekap ini bukan menjadi acuan utama hasil perolehan suara. Namun sebagai alat bantu saja.

Dikatakan, Sirekap ini mengacu pada hasil input data form C1 di lapangan. Kecuali kata dia, Sirekap ini bermaslah atau gangguan. Terkait pengurangan suara signifikan di Sirekap yang dikeluhkan oleh para caleg, Riadi mengaku bahwa Sirekap ini lagi-lagi bukan alat utama sebagai hasil Pleno. "Sirekap ini hanyalah alat bantu, kita tetap mengacu hasil pleno teman-teman di PPK berjenjang sampai ke Kabupaten,"tegasnya. Yang jelas saat ini pleno PPK sedang berlangsung,butuh pengawasan dari semua pihak agar keraguan Publik terkait Sirekap ini bisa terjawab melalui hasil pleno nantinya. 

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar