𝓦𝓪𝓻𝓽𝓪𝗕𝗨𝗠𝗜𝗚𝗢𝗥𝗔.𝗜𝗗, 𝗟𝗢𝗠𝗕𝗢𝗞 𝗧𝗜𝗠𝗨𝗥 - Beberapa warga yang rumahnya berdekatan dengan pasar hewan Apitaik mengeluh terhadap bau yang ditimbulkan dari aktivitas pasar itu. Selain bau, aktivitas pasar juga tak jarang yang meluber hingga ke pekarangan rumah warga. Lokasi pasar itu berada di sekitar RT Pernek Dusun Apitaik Desa Apitaik Kecamatan Pringgabaya Lombok Timur NTB.
Seorang warga Desa Apitaik yang tidak mau disebut namanya mengatakan, pasar hewan Apitaik beroperasi setiap Selasa hingga siang hari. Aktivitas jual beli para pedagang bisa dipastikan selalu meluber jauh dari lokasi pasar yang semestinya. Pasalnya, Mereka menjajakan hewan dagangannya hanya berjarak tak lebih dua meter dari rumah warga.
“Jika Selasa ya para pedagang bertransaksi tak jauh dari rumah warga. Lingkungan jadi kotor dan bau tidak sedap,” kata dia.
Ia mengaku sudah berulangkali menegur para pedagang hewan tersebut. Namun mereka tetap nekat melakukan aktivitas jual beli di sekitar pelataran rumah warga. “Saya sampai memasang tali pembatas, agar para pedagang tidak masuk halaman rumah. Semestinya pasar hewan memang sudah harus dipindah,” imbuh dia.
Sementara itu, seorang pedagang hewan Jamal beralasan, melubernya lokasi jual beli lantaran pasar hewan Apitaik saat ini sudah terlalu over load. Namun begitu, biasanya para pedagang tetap akan bergeser melakukan transaksi di area pasar saat siang hari.
Terpisah Fathul khair selaku Kabid Perdagangan rencana akan bersurat lebih dulu, apakah pantas masyarakat harus di suruh bersurat dulu baru bertindak.
" Itulah sebab mengapa harus terjun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi yang sesungguhnya," Kata Fathul Khair saat ditemui media, Selasa(29/8/2023).
Waktu itu Fathul juga akan mendalami serta dirinya masih baru dan belum mengetahui prihal pasar tersebut, namun sampai sekarang ini Selasa (30/4/2024)tidak ada tindakan apapun dari (Disprindag)Dinas Perdagangan.
Maka dari itu teruntuk Kadis Disprindag (Dinas Perdagangan)untuk terjun langsung kelapangan, jangan hanya hasil saja yg diterima dari pemungutan pasar tersebut namun perlu melihat langsung kejadian yg sebenarnya, jangan sampai masyarakat beranggapan bahwa BPK memakan gaji buta.
0 Komentar