SPACE IKLAN

header ads

Diduga Setubuhi 5 Santri, Ponpes Di Wilayah Sekotong Diamuk Massa

Foto. Istimewa.

Sabtu, 11 Mei 2024.
Oleh, Rosidi.
Editor, Baiq Nining.

𝓦𝓪𝓻𝓽𝓪𝗕𝗨𝗠𝗜𝗚𝗢𝗥𝗔.𝗜𝗗,𝗟𝗢𝗠𝗕𝗢𝗞 𝗕𝗔𝗥𝗔𝗧 - Sebuah pondok pesantren (ponpes) di Sekotong, Lombok Barat dirusak oleh massa pada Rabu (8/5/2024) sore. 

Hal itu buntut dari adanya laporan dugaan pelecehan seksual terhadap 5 santriwati oleh Abdul Majid (50), Oknum ustadz yang juga pemilik salah satu Pondok Pesantren di Sekotong diduga melakukan tindakan asusila terhadap 5 orang santri tersebut. 

Akibatnya, pondok pesantren NQW pun dirusak massa arena tak terima atas apa yang dilakukan oknum ustadz tersebut.

Dalam siaran Pers Kapolres Lombok Barat, AKBP Bagus Nyoman Gede Junaedi, Mengatakan Situasi Pasca aksi perusakan yang terjadi di sebuah Pondok Pesantren, di Desa Persiapan Pesisir Mas, Kecamatan Sekotong, Lobar, pada Rabu (8/5) lalu situasi berangsur kondusif.

"Sejak Kemarin situasi di lokasi sudah kondusif. Kami telah menempatkan personel di sana untuk berjaga-jaga setelah Sekelompok warga mendatangi Pondok Pesantren NQW dan melakukan aksi protes dengan merusak beberapa bagian bangunan pondok," jelas Kapolres Lombok Barat, AKBP Bagus Nyoman Gede Junaedi, Jumat (10/5/2024). 

AKBP Bagus Nyoman menjelaskan, aksi perusakan tersebut dipicu oleh informasi dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum ustaz inisial MA selaku pemilik pondok pesantren tersebut terhadap 5 santriwatinya. Jajaran Polres Lombok Barat langsung ke lokasi kejadian dan berhasil menenangkan warga serta mengamankan situasi agar aksi perusakan tidak meluas.

Atas kejadian itu, Kapolres Lobar pun kembali meminta kepada santriwati atau pihak keluarga yang mengaku mengalami pelecehan seksual oleh oknum Ustad MA untuk segera melapor secara resmi kepada pihak kepolisian.

"Kami mohon kepada korban, atau keluarga korban untuk melapor agar kasus ini dapat segera diproses," imbaunya.

Menurut informasi yang dihimpun wartawan, aksi perusakan terjadi pada Rabu (8/5) sekitar pukul 16.00 WITA. Sekelompok warga mendatangi Pondok Pesantren NQW dan melakukan aksi protes dengan merusak beberapa bagian bangunan pondok.

Aksi perusakan tersebut dipicu informasi dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum Ustadz inisial MA sebagai pemilik pondok pesantren terhadap 5 santriwati.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar