SPACE IKLAN

header ads

Lalu Pathul, Politik dan Momentum

Foto. Istimewa

Oleh. Ihsan


AdakalaNya kita tidak bisa menolak Alam, kita tunggu saja. Kalau tujuan kita baik, Alam akan membawa kita ke arah yang baik.

Prabowo Subianto sering mengutip Filsafat tiongkok tersebut diatas dalam beberapa kesempatan. Nampaknya apa yang Prabowo kutip sangat seirama dengan perilaku politiknya, yaitu semangat pantang menyerah untuk mencapai tampuk tertinggi kepemimpinan Indonesia. Gagal bukan halangan untuk mematahkan semangat Prabowo, sebab Prabowo begitu yakin jika tujuannya baik maka alam akan merestuinya.

Dalam bahasa sederhana, sebenarnya Filsafat tiongkok diatas memiliki makna "Momentum".

Berbicara momentum, dalam politik banyak sekali tokoh politik yang telah sukses memanfaatkan momentum untuk dirinya dan pula tidak sedikit yang gagal menjemput momentum tersebut. Penyebabnya jelas, sukses karena percaya akan dirinya dan gagal dikarenakan oleh rasa takut akan pikirannya sendiri, pikiran yang terus menghantui dengan keraguan dan kecemasan yang mendalam.

Pemilihan Gubernur NTB 2024 akan segera dilaksanakan. Proses dan tahapan sudah mulai dan seluruh elit politik sedang berkasak kusuk meramu strategi dan taktik untuk memuluskan jalan masing-masing.

Ada satu hal yang menarik, tokoh Politik yang sedang memiliki "MOMENTUM" Politik positif.

Tokoh tersebut sedang menjabat Bupati Lombok Tengah "Lalu Pathul Bahri".

Sebagai seorang yang telah lama berkecimpung di dunia kepemudaan dan mengikuti lumayan banyak kontestasi politik praktis (walau hanya baru sebatas pengikut yang sedikit banyak mengamati) baik itu pilkada, pilgub dan pilpres, saya melihat dalam Pemilihan Gubernur NTB 2024 merupakan MOMENTUM yang harus di jemput oleh Bupati Lombok Tengah. Jika tidak, Maka Momentum tersebut tidak akan pernah terulang kembali.

Sebagai Bupati "Lalu Pathul" sedang bersinar dengan program-program kemanusiaan sukses di lombok tengah, begitu pembangunan di bidang fisik yang monumental. Sebagai tokoh politik, "Lalu Pathul" juga bersinar yaitu ketua Partai Pemenang Pilpres dan Pemenang Kedua Legislatif NTB.

Untuk itu, 2024 adalah waktu yang tepat untuk "Lalu Pathul" dan 2029 hanya menyisakan ketidakpastian politik.

Semoga "Lalu Pathul Bahri" dalam momentum Pilgub 2024 ini sedang tidak menolak alam (Momentum) sebagaimana yang dimaksud "Filsafat Tiongkok" yang sering dikutip oleh Prabowo diawal tulisan.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar