𝓦𝓪𝓻𝓽𝓪𝗕𝗨𝗠𝗜𝗚𝗢𝗥𝗔.𝗜𝗗|𝗝𝗔𝗞𝗔𝗥𝗧𝗔 - Diskusi publik oleh Forum Tanah Air yang merupakan bagian dari kegiatan Diaspora 5 benua dihadiri oleh 21 negara mendapatkan serangan OTK.
Sebuah Diskusi yang sangat demokratis di Grand Kemang pagi tadi, diikuti oleh Doni, BrigJen Purnomo Hidayat, MayJend Soenarko, Said Didu, Refly Harun, Prof Din Syamsudin, Marwan Batubara, Rizal Fadilah, Syafril Sofyan, Gede, Ibu Merry dkk dipandu oleh Hersubeno Arif dan Yanuar.
Sedianya diskusi ini dilaksanakan pada tanggal 28 September 2024, mereka melakukan aksi anarkisme dengan mencabut dan merobek spanduk acara diruangan sambil berteriak - teriak agar peserta diskusi membubarkan diri.
Berdasarkan rekaman video yang diterima Wartabumigora, massa yang sebelumnya melakukan aksi demonstrasi di depan hotel itu, tiba-tiba masuk ke dalam ruang acara.
Tidak puas berorasi di pintu masuk hotel, belasan preman menyerbu dan mengobrak -abrik area diskusi. Mereka terlihat membubarkan peserta diskusi. Massa tersebut juga terlihat mencabut spanduk acara yang berada di depan.
Dengan terus berteriak, mereka mencabuti backdrop dan spanduk secara kasar. Kaki tripod pun digunakan untuk memukul-mukul meja.
Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin mengecam keras aksi anarkisme tersebut. "Apa yang terjadi tadi adalah kejahatan demokrasi. Kita membiarkan mereka berorasi sebagai manifestasi demokrasi, tapi ketika mereka masuk dan merusak, ini adalah anarkisme," kata Din Syamsuddin dalam jumpa persnya yang dikutip dari kanal YouTube Refly Harun, Sabtu (28/9/2024).
Selain Din Syamsuddin, juga hadir dalam jumpa pers Refly Harun, Said Didu, Sunarko, dan lain sebagainya.
Din Syamsuddin menilai kejadian tersebut tidak hanya memalukan, tetapi mengganggu dan merusak kehidupan dan kebangsaan. Dalam kesempatan itu, dia menyoroti tanggung jawab kepolisian.
"Polisi, mohon maaf saya ingin katakan terus terang tidak berfungsi sebagai pelindung dan pengayom rakyat, sebagaimana yang menjadi slogan. Ternyata diam saja. Saya sungguh protes keras polisi yang berdiam diri bahkan membiarkan aksi-aksi anariksme," ujarnya.
0 Komentar