SPACE IKLAN

header ads

Selamat Hari Tani Nasional, Salam Swasembada Masalah

Foto. Istimewa.

Dipersembahkan oleh Ardi Purnomo

Di jaman sekarang, pernahkah kamu mendengar ada anak yang ketika ditanya cita-citanya ia menjawab dengan lantang ingin menjadi seorang petani? Rasanya sudah tidak pernah lagi terdengar. Di dalam kedudukan sosial, seorang petani kerap ditempatkan di posisi yang rendah. Pernahkah kamu merasa miris akan hal ini? Bukankah selama ini merekalah yang bekerja keras di bawah terik matahari demi sebutir nasi berkualitas untuk hidup kita? Bukankah apa yang kita makan setiap harinya berasal dari mereka? Lalu pernahkah kita menghargai jasa mereka?

Hari Tani Nasional dirayakan setiap tanggal 24 September terutama oleh para petani di seluruh Indonesia. Sejarah mengatakan bahwa tanggal 24 September 1960 lalu ditetapkan sebagai Hari Tani Nasional oleh Presiden Republik Indonesia pertama, Ir. Soekarno dan meresmikanya dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA 1960).

"Petani adalah salah satu soko guru tegaknya suatu bangsa dan negara. Dengan kemandirian pangan yang diperoleh oleh suatu bangsa, tidak hanya negara tersebut mampu mencukupi kebutuhan pokok warga masyarakat, tetapi lebih dari itu, hasil pertanian akan mampu mendatangkan keuntungan besar kepada para petani melalui transaksi jual beli, baik lokal maupun mampu menembus pasar luar negeri.

Sayang, dewasa ini generasi penerus yang terdiri dari para pemuda kurang berminat pada dunia pertanian. Mereka lebih bangga menjadi karyawan-karyawan atau buruh-buruh perkantoran, perbankan, perhotelan, pariwisata, pabrik dll tanpa menyadari bahwa pentingnya sektor pertanian yang harus menjadi perhatian dan perlu inovasi untuk pemenuhan pangan hingga mampu memberikan kontribusi nyata pada negara ini menjadi negara swasembada pangan yang sejahtera. 

Fenomena menarik dari sektor pertanian bahwa semakin hilangnya minat anak-anak muda untuk berkarya, untuk bekerja di sektor pertanian karena melihat begitu besarnya risiko di sektor pertanian dan juga kesejahteraan yang tidak menjamin di sektor pertanian. 

Dilihat dari segi kualitas, tentu bahan pangan dari Indonesia yang dihasilkan oleh para petani Indonesia juga tidak kalah jauh dengan kualitas dari luar. Bahkan pekerjaan sebagai petani terancam punah di Indonesia. Miris sekali bukan? Padahal Indonesia adalah negara berlabel agraris. Banyak generasi muda tidak ingin menjadi petani karena dianggap kurang bergengsi. Padahal petani adalah pekerjaan yang sangat mulia dengan segala jasa yang mereka lakukan. 

Mereka adalah pahlawan bagi hidup kita, karena hanya mereka yang rela bekerja keras setiap harinya di bawah terik matahari hanya demi menghasilkan bahan pangan untuk negara. 

Mulai saat ini, ayo kita hargai jasa mereka dengan membeli bahan pangan dari Indonesia. Karena mereka kita bisa kenyang, begitu pula sebaliknya, dengan kita membeli hasil pangan dari Indonesia maka mereka juga akan bisa kenyang dan hidup lebih layak.

Alam akan mengambil jalannya sendiri untuk menuntut keadilan dimuka bumi akibat ulah manusia

Selamat Hari Tani Nasional

Salam Swasembada Masalah

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar