SPACE IKLAN

header ads

Kebijakan Kesehatan Lingkungan: Antara Janji dan Realita yang Tak Terpenuhi

Foto. Istimewa

Oleh. Mila Silvira Syafna

Lingkungan memang sangat penting bagi siapapun apalagi lingkungan ini bersih dan sehat tentunya siapa saja yang tidak menginginkan lingkungan yang seperti ini bukan?, tetapi bahwasanya sangat di sayangkan untuk mewujudkan lingkungan sehat dan bersih itu sangat memerlukan pemahaman dan komitmen dalam bergerak atau bertindak. setiap orang sangat berkeinginan untuk mencapai nya,entah itu masyarakat setempat ,seseorang,individu bahkan kelompok dan Lembaga – Lembaga lainnya, tetapi sayang nya ini hanya menjadi sebuah slogan bagi mereka yang terkadang tidak sering mengupayakan dan menggerakan kegiatan ini. keadaan yang seperti ini terjadi karena pencemaran di sebuah lingkungan sekitar baik oleh bahan-bahan sampah pabrik/limbah,maupun sisa sampah dari rumah tangga dan pabrik industri lainnya dampak. 

sampah ini akan sangat menjadi masalah dan gangguan seseorang ,bahkan jika kita tidak bisa mengelolanya dengan baik maka penyebab nya akan sangat mengganggu kita tentunya pada sebuah lingkungan.

pencemaran udara ini yang dilakukan mereka dengan membakar sampah tentunya tidak ada baiknya melainkan menjadi masalah tercemar nya udara sekitar serta sebagai ancaman bagi permukiman. Adapun masalah lainnya adalah Pada pencemaran udara dari adanya sampah organik yang bentuknya padat mengeluarkan sebuah gas seperti methan ( CH4) dan karbon dioksida (CO2) serta pada senyawa lainnya. Pada hal nya ini bersifat senyawa jika dilihat secara lokal,oleh karena itu sangat mengganggu pada Kesehatan manusia serta akan menimbulkan bau busuk yang tidak sedap untuk kita sekitar. bahkan ada sampah yang sudah di buang di TPA tapi masih kurang baik karena terkadang sampah ini masih tertimbun sehingga gas methn nya tertumpuk dan tidak bisa keluar ke udara. Lalu Pencemaran air, Proses dengan ada pencucian yang padat di permukaan air akibat sampah ini akan menjadi salah satu hambatan bagi pencemaran, entah itu air yang di permukaan maupun dari dalam tanah ,serta adanya pembangunan sebuah sumur yang sering digunakan untuk kehidupan manusia nya dalam sehari-hari di dekat pemukiman ini akan sangat mengakibatkan kurang nya tingkat Kesehatan pada manusia dan penduduk setempat. dan tentunya terjadi sebuah pencemaran tidak hanya di permukaan air saja melainkan sampai ke tanah yang akan membuat air menjadi berubah sehingga hal ini tentunya akan beresiko bagi manusia.

Demikian dijelaskan sampah yang memiliki kepadatan entah yang masih dalam bagus dan segar maupun yang berubah jadi membusuk yang sudah terbawa ke selokan maka dibawa oleh aliran sungai tentunya akan sangat memper dangkal sungai, dari situ kita bisa berpikir dampak serta akibat karena terjadinya pendangkalan pada sungai tentunya Kesehatan sungai akan berkurang dan terjadi penggenangan terhadap peluap yang menimbulkan banjir. tentunya ini bagi kita akan sangat merugikan bukan baik itu secara fisik atau bahkan ini mengancam nyawa seseorang karena tidak bisa tergenang air.

Sampah Sebagai Salah Satu Sumber dari Penyakit 

Sampah ini bahwasannya bersifat parasit serta berkembang nya pada bakteri bakteri, baik itu secara langsung maupun tidak langsung, yang dinamakan sampah secara tidak langsung ini contohnya seperti hewan yang meletakkan dan membangun sarang tentunya ini akan menimbulkan penyakit yang tak terduga jika tidak diatasi yang lebih sering terjadi di rumah seperti tikus,nyamuk,kecoa dan lalat ,dan yang maupun membusuk kaleng dan botol. Perlu diketahui dan pemahaman lebih lanjut bahwasanya pada penyakit tersebut sangat menjadi sebuah ancaman bagi kita dan tentunya bisa menyebabkan kematian.

Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) – Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia. Untuk mencapai kualitas hidup yang sehat dan bahagia maka sangat penting rasanya memperhatikan kebijakan Kesehatan lingkungan. Contoh saja kebijakan di negara-negara maju seperti jepang dan swiss yang sangat memperhatikan kebijakan lingkungan. Damapknya apa? Tentu menimbulkan rasa bahagia, nyaman, dan hidup yang lebih berkualitas. 

Mari sama-sama kita lihat bagaimana kebijakan Kesehatan lingkungan di Indonesia. Di Indonesia, kebijakan kesehatan lingkungan dirancang untuk melindungi masyarakat dari berbagai ancaman kesehatan yang berasal dari lingkungan, seperti polusi, limbah, dan kurangnya akses terhadap fasilitas sanitasi yang memadai. Namun, di banyak daerah, termasuk Nusa Tenggara Barat (NTB), kebijakan ini sering kali tidak berjalan sesuai dengan harapan. 

Faktor Penyebab Kegagalan Kebijakan

Ada beberapa faktor yang menyebabkan kebijakan kesehatan lingkungan di NTB, khususnya terkait pengelolaan sampah, tidak berjalan dengan baik:

Kurangnya Infrastruktur yang Memadai: Banyak daerah di NTB yang belum memiliki infrastruktur pengelolaan sampah yang memadai, termasuk tempat pembuangan akhir yang cukup.

Sosialisasi yang Minim: Masyarakat sering kali tidak mendapatkan informasi yang cukup tentang pentingnya pengelolaan sampah dan dampaknya terhadap kesehatan. Kurangnya edukasi mengakibatkan kurangnya partisipasi masyarakat dalam program-program yang ada.

Pendanaan yang Terbatas: Banyak program kesehatan lingkungan yang terhenti karena keterbatasan dana. Pemerintah daerah sering kali lebih fokus pada proyek-proyek besar dan mengabaikan aspek kesehatan lingkungan yang tampak sepele.

Koordinasi yang Lemah: Kebijakan kesehatan lingkungan memerlukan kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Namun, sering kali terjadi kurangnya koordinasi, sehingga program yang ada tidak efektif.

Solusi untuk Meningkatkan Kebijakan

Kesehatan Lingkungan di NTB Untuk memperbaiki situasi ini, diperlukan langkah-langkah konkret yang dapat meningkatkan efektivitas kebijakan kesehatan lingkungan di NTB:

Peningkatan Infrastruktur: Pemerintah harus memastikan bahwa infrastruktur pengelolaan sampah, termasuk TPA, dibangun dengan baik dan berfungsi sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Edukasi dan Sosialisasi: Program edukasi yang intensif perlu dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah dan dampaknya terhadap kesehatan.

Pendanaan yang Berkelanjutan: Penting untuk mencari sumber pendanaan yang berkelanjutan untuk mendukung program-program kesehatan lingkungan. Ini bisa melalui kerjasama dengan lembaga donor atau sektor swasta.

Peningkatan Koordinasi: Memperkuat kolaborasi antara berbagai pihak yang terlibat dalam kebijakan kesehatan lingkungan, termasuk pemerintah, masyarakat, dan organisasi non-pemerintah, dapat membantu memastikan implementasi yang lebih efektif.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar